Bisnis.com, JAKARTA – Langkah negara lain yang memberikan kemudahan bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya membuat persaingan dalam menggaet investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) semakin ketat.
Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan bahwa kondisi investasi hulu migas saat ini tengah mengalami kesulitan.
Pasalnya, Indonesia masih harus bersaing dengan sejumlah negara lain untuk menarik investasi masuk. Dia pun menyarankan pemerintah untuk melakukan perbandingan dengan negara lain terkait hal apa saja yang bisa membuat investor lebih tertarik.
Menurutnya, berbagai kemudahan dan insentif yang diberikan pemerintah pun baru bisa diukur efektif atau tidak dari banyaknya investor yang masuk ke sektor hulu migas dalam negeri.
“Efektif atau tidaknya bisa kita lihat dari jumlah peminat yang ke Indonesia dibandingkan dengan negara lain,” katanya kepada Bisnis, Minggu (5/9/2021).
Kendati demikian, dia mengatakan, upaya pemerintah untuk mempercepat pemberian izin proyek hulu migas tetap harus dilanjutkan dan dikembangkan.
Menurut dia, pemberian izin memang harus berjalan secara cepat tanpa takut adanya kesalahan dalam pemberian izin terhadap proyek hulu migas.
“Setelah diberikan izin, wajib ada pelaporan, dan monitoring. Jadi jika ada yang tidak sesuai, tinggal dicabut izinnya. Pemerintah kuatkan tim monitoringnya, jangan izinnya diperlambat,” jelasnya.