Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan Dagang UEA, RI Segera Gelar Jakarta Islamic Fashion Week

Peluang pasar dari industri halal sangat besar lewat jalur Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab.
Model mengenakan busana rancangan Silfia Nabila pada pembukaan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (1/5/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Model mengenakan busana rancangan Silfia Nabila pada pembukaan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (1/5/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, BOGOR — Kementerian Perdagangan bakal menggelar Jakarta Islamic Fashion Week seiring berjalannya Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab. Gelaran itu direncanakan berlangsung selama tiga hari pada Oktober 2021. 

Rencana itu disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi  saat menandatangani Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab bersama dengan Minister of State for Foreign Trade UAE Thani bin Ahmed Al Zeyoudi di Hotel Pullman Ciawi Vimala Hills, Bogor, pada Kamis (2/9/2021). 

“Saya sudah utarakan dengan Menteri Thani bahwa Oktober ini kita akan ada Grand Expo Indonesia, akan ada satelit acaranya. Kita akan bikin show mungkin 3 hari yaitu Jakarta Islamic Week,” kata Lutfi. 

Menurut dia, pasar dari industri halal itu sangat besar lewat jalur Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab. Melalui pertalian tersebut, negara Teluk Persia itu dibidik menjadi hub ekspor produk nasional ke pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Dia menambahkan terdapat sekitar 1,8 miliar populasi masyarakat muslim di 57 negara muslim yang sudah masuk dalam keanggotaan Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI. Adapun, kata dia, 53 persen penduduknya adalah anak muda. 

“Kita sudah bicara dengan Menteri Thani itu suatu subyek yang kita kerjakan, kita akan dalami tetapi makanan dan minuman halal ini kita tambah dengan Islam Fashion Industry,” kata dia. 

Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah otoritas perdagangan, nilai perniagaan Indonesia dan UEA per semester I/2021  mencapai US$1,86 miliar.

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$0,85 miliar. Impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$1 miliar.

Adapun, komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA mencakup minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.

Sebaliknya, komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon acyclic, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.

Sementara itu, total perdagangan Indonesia–UEA pada 2020 tercatat sebesar US$2,93 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 senilai US$1,24 miliar, sedangkan impor Indonesia dari UEA tercatat senilai US$1,68 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper