Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Imbau Semua Pihak Petik Pelajaran dari Gelombang Varian Delta

Dengan belajar dari gelombang varian Delta, maka pandemi bisa terkendali dan roda ekonomi Tanah Air dapat kembali berputar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan semua pihak, baik masyarakat dan pemerintah, harus bersama-sama menangani Covid-19 dengan protokol kesehatan dan peningkatan jumlah vaksinasi.

Hal ini harus dilakukan guna mengendalikan pandemi dan mendorong pergerakan ekonomi Tanah Air.

“Dengan demikian kegiatan sosial ekonomi masyarakat menjadi mudah atau relatif bisa dikembalikan lagi ke level normal,” kata Sri Mulyani pada webinar ISEI, Selasa (31/8/2021)..

Menurutnya, semua pihak juga harus bisa belajar dari gelombang Covid-19 varian Delta yang menghantam Indonesia.  

Saat itu, Tanah Air sempat mengalami gelombang Covid-19 akibat varian Delta pada Juli. Dengan jumlah penyebaran mencapai 50.000 kasus per hari, pemerintah melakukan pembatasan sesuai ketetapan badan kesehatan dunia (WHO)

“Ini relatif cukup mengendalikan Covid-19 dalam relatif singkat. Selama Juli kita melakukan pembatasan mobilitas berskala mikro, dan Agustus kita sudah melihat kasus mengalami penurunan baik kasus aktif maupun harian,” katanya.

Sri Mulyani mengakui bahwa Covid-19 memberi dampak yang luar biasa. Seluruh dunia menghadapi tantangan dan membuat ekonominya terkontraksi sangat dalam.

Kondisi ini karena berbagai negara melakukan pembatasan mobilitas. Tidak ada kegiatan membuat ekonomi merosot tajam. Tahun lalu angkanya minus 3,2 persen.

Begitu pula dengan perdagangan internasional yang biasanya selalu menunjukkan kinerja baik. Jika biasanya bisa tumbuh dua digit, tahun lalu, tambah Sri Mulyani, mengalami kontraksi 8,3 persen.

“Tahun 2021 diharapkan terjadi rebound dan recovery meski ini bukan jaminan. Semua negara dengan berbagai stimulus dan countercyclical akan dihadapkan ketidakpastian. Selain munculnya varian baru, efektivitas countercyclical juga sangat ditentuan bagaimana perkonomian negara tersebut,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper