Bisnis.com, JAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan Mining and Industry Indonesia (MIND ID) memproyeksikan perolehan laba bersih sampai dengan akhir tahun ini dapat mencapai sekitar Rp8,5-Rp9 triliun.
CEO Grup MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, perusahaan telah mengantongi laba bersih Rp4,7 triliun sampai dengan Juni 2021, naik signifikan dibandingkan posisi rugi bersih Rp1,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
MIND ID pun optimistis mencapai target laba dengan kondisi harga sejumlah komoditas yang diproduksi MIND ID terus meningkat dan kondisi pandemi Covid-19 membaik, serta kondisi cuaca di lokasi kegiatan produksi yang mendukung.
"Kalau dilihat posisi Juli itu sudah sekitar Rp6,2 triliun, angka internal. Jadi kalau dengan peningkatan seperti itu, secara konservatif mestinya angka Rp8,5-Rp9 triliun tercapai," ujar Orias dalam konferensi pers, Selasa (31/8/2021).
Menurutnya, proyeksi laba bersih sepanjang 2021 tersebut akan jauh di atas perkiraan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) semula yang direncanakan berada di level Rp2-Rp4 triliun.
Orias menuturkan, positifnya kinerja tersebut ditopang oleh kinerja produksi dan penjualan Grup MIND ID yang optimal, implementasi strategi keuangan, khususnya dalam menjaga tingkat likuiditas, dan membaiknya harga komoditas global.
"Kalau lihat recovery perekonomian dunia, ada peningkatan demand dan peningkatan harga. Ada kompetitor yang kesulitan beroperasi sehingga menyebabkan harga komoditas melonjak tinggi. Juga penguatan harga komoditas secara global. Semuanya naik, termasuk yang orang pikir tidak akan naik, yakni batu bara, malah naiknya termasuk yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir," katanya.
Seiring dengan adanya pemulihan perekonomian dunia, serta didorong permintaan komoditas yang cukup tinggi, perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp39,2 triliun sepanjang semester I/2021 atau naik 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp29,3 triliun.
Holding yang beranggotakan, PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk., itu juga mencatatkan profitabilitas yang positif dengan capaian earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar Rp10,9 triliun atau naik 198 persen dibandingkan Juni 2020 sebesar Rp3,6 triliun. Posisi EBITDA margin mengalami perbaikan, yakni sebesar 28 persen lebih tinggi dibandingkan pencapaian Juni 2020 sebesar 12 persen.
Net profit margin juga mengalami peningkatan menjadi 12 persen dibandingkan pencapaian Juni 2020 yang tercatat kontraksi 6 persen.
Perusahaan memastikan kegiatan operasional anggota MIND ID dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga aktivitas produksi dan penjualan dapat berjalan optimal dan aman.