Bisnis.com, JAKARTA – Holding badan usaha milik negara (BUMN) industri pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) menargetkan pemisahan perseroan dari Inalum Operation dapat rampung tahun ini.
CEO MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan bahwa saat ini PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) atau Inalum masih melaksanakan fungsi holding dan operating sebagai operational holding company.
Dengan beralihnya MIND ID menjadi strategic holding, maka perusahaan akan menggantikan fungsi dari Inalum. Sementara itu, Inalum akan berada di bawah MIND ID dan fokus menjalankan fungsi operasi.
“Kami akan bergeser jadi strategic holding, di mana Inalum akan turun ke bawah dan akan ada PT MIND ID yang menjalankan fungsi legal, strategi, human resources, dan financing,” katanya dikutip Jumat (20/8/2021).
Orias menuturkan, hingga kini proses restrukturisasi masih berjalan dan diharapkan bisa rampung dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan tahun ini atau awal tahun depan bisa berdiri MIND ID-nya,” ujarnya.
Sebelumnya, Orias mengatakan bahwa setelah proses pemisahan selesai, Inalum Operating berpotensi untuk melakukan initial public offering (IPO).
“Sekarang proses pemisahan Inalum Operating dari MIND ID. Inalum Operating akan berdiri sendiri, MIND ID berdiri sendiri. Nanti kalau sudah pisah, kami siapkan Inalum Operating untuk IPO,” ucapnya.
Adapun, Inalum resmi menjadi holding BUMN industri pertambangan dengan menguasai saham milik pemerintah Indonesia di PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia pada 27 November 2017.
Kemudian, pada 17 Agustus 2019, Inalum sebagai holding menghadirkan identitas baru, yakni MIND ID, yang membedakan antara fungsi holding dan fungsi operasional peleburan aluminium.