Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Diversifikasi BBM ke Gas, Kementerian ESDM Resmikan Operasional SPBG Kaligawe

SPBG itu sendiri berkapasitas 1 MMSCFD atau setara dengan 30.000 liter premium per hari, dan tahun ini terhubung dengan sumber gas dari Pipa gas Gresik—Semarang,  sehingga siap untuk dioperasikan oleh Pertamina melalui PT PGN Tbk.
Ilustrasi kendaraan berbahan bakar gas mengantri di SPBG./Bisnis-Abdurachman
Ilustrasi kendaraan berbahan bakar gas mengantri di SPBG./Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan pengoperasian stasiun pengisian bahan bakar gas atau SPBG Kaligawe, Semarang, untuk mendorong diversifikasi penggunaan bahan bakar minyak ke gas di sektor transportasi.

Tutuka Ariadji, Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, mengatakan bahwa SPBG Kaligawe merupakan fasilitas online station yang dibangun dengan menggunakan APBN 2015 yang kemudian diserahkan kepada PT Pertamina (Persero) melalui mekanisme penyertaan modal pemerintah.

SPBG itu sendiri berkapasitas 1 MMSCFD atau setara dengan 30.000 liter premium per hari, dan tahun ini terhubung dengan sumber gas dari Pipa gas Gresik—Semarang,  sehingga siap untuk dioperasikan oleh Pertamina melalui PT PGN Tbk.

“Produksi gas bumi nasional cukup besar, sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia,” katanya, Jumat (20/8/2021).

Tutuka menuturkan, keberadaan SPBG Kaligawe diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan berbahan bakar compressed natural gas (CNG) yang ramah lingkungan.

Selain itu, SPBG itu juga akan melayani kebutuhan bahan bakar CNG untuk kendaraan di wilayah Semarang, termasuk bus rapid transit (BRT) Trans Semarang.

“Dengan konversi BBM ke BBG akan didapatkan emisi kendaraan lebih rendah, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Pembangunan SPBG Noor Arifin Muhammad mengatakan bahwa sejak 2011 hingga 2016 pemerintah telah membangun 46 SPBG dengan APBN di beberapa kabupaten dan kota. Hingga kini, sudah ada 17 unit SPBG yang beroperasi.

Di Semarang sendiri saat ini sudah ada tiga unit SPBG yang dibangun, yakni SPBG Kaligawe yang merupakan SPBG Online Station yang terkoneksi dengan pipa distribusi Subholding Gas dan untuk operasional akan menggunakan gas dari Wilayah Kerja (WK) Kangean dan Muria.

Selain itu ada juga SPBG Mangkang sebagai SPBG Mother Station yang dibangun dengan APBN 2014, dan SPBG Penggaron sebagai SPBG Daughter Station yang mendapat pasokan gas dari SPBG Mangkang.

Arifin menuturkan, saat ini SPBG Kaligawe akan menyuplai kebutuhan bahan bakar bus Trans Semarang. Pemerintah Semarang pun berencana akan menggunakan BBG untuk truk sampah, apabila SPBG Semarang telah beroperasi.

“Penghematan penggunaan BBG ini bisa mencapai sekitar 13 persen dengan asumsi kebutuhan solar untuk satu unit bus sekitar 50 liter per hari, dan harganya Rp 5.150 per liter. Jika menggunakan BBG biaya per lsp seharga Rp 4.500,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur SPPU Pertamina Iman Rachman menjelaskan, rata-rata pemakaian gas untuk 200 unit bus Trans Semarang mencapai 8.400 lsp.

Dari pemanfaatan SPBG Kaligawe yang berkapasitas 30.000 lsp, masih ada sekitar 21.600 lsp yang bisa dipakai untuk 500—600 kendaraan lain.

“Diharapkan SPBG Kaligawe ini menjadi salah satu titik suplai penyedian bahan bakar gas di Jawa Tengah dan pada akhirnya dapat mendorong bisnis gas secara keseluruhan di wilayah tersebut. Nantinya, fasilitas ini juga dapat dioptimalkan untuk layanan CNG sektor komersial sebagai salah satu upaya substitusi LPG secara bertahap,” jelasnya.

Direktur Utama PGN Haryo Yunianto menambahkan, pihaknya akan melakukan penambahan titik suplai bahan bakar gas, khususnya untuk sektor transportasi di tempat lain, sehingga dapat semakin mempermudah akses masyarakat.

“Lokasi SPBG Kaligawe sudah cukup strategis di dekat ruas jalan nasional. Maka perlu dilakukan survey lebih mendetail terutama capturing potensi demand transportasi diluar bus Trans Semarang, seperti angkutan kota yang melewati Jalan Raya Kaligawe,” ujar Haryo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper