Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra, menemukan cadangan minyak dan gas bumi di sekitar wilayah Kepulauan Seribu.
PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) berhasil menyelesaikan pengeboran Sumur Eksplorasi Fanny-2 dengan status sebagai sumur penemu minyak dan gas bumi (Oil and Gas Discovery).
Direktur Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina Medi Kurniawan menjelaskan lokasi Sumur Fanny-2 ini berada di Distrik Central Business Unit (CBU) Blok OSES, tepatnya berada di area Komplek Eksplorasi Angel Cluster yang berjarak sekitar 2 Km sebelah barat dari Pulau Sabira Kepulaun Seribu dan masuk dalam Wilayah Administratif Kabupaten Kepulauan Seribu.
Secara khusus, Angel Cluster ini merupakan area prioritas eksplorasi dimana pada area ini terdapat beberapa struktur temuan minyak dan gas yang masih membutuhkan data tambahan untuk pengembangan lapangan.
Sumur Fanny-2 ditajak pada 13 Maret 2021 dan diselesaikan (Rig Release) pada 24 Juni 2021. Tujuan dilakukan pemboran sumur Fanny-2 adalah untuk mengkonfirmasi besaran sumberdaya minyak dan gas bumi di struktur Fanny.
Sumur ini menemukan minyak dan gas pada lapisan batupasir Formasi Talang Akar dengan hasil uji produksi pada lapisan Lower Zelda layer 44 (DST#2) mengalirkan Gas sebesar 4.95 mmscfd dan Kondensat sebesar 241 BCPD pada bukaan choke 28/64, serta ditemukan minyak dari hasil proses sirkulasi ke permukaan pada Lapisan Middle Zelda di DST#3.
“Penemuan minyak dan gas dari sumur Fanny-2 ini adalah bukti bahwa ide baru, semangat baru dalam mengerjakan lapangan tua [brown field] seperti halnya blok OSES, memberikan hasil yang positif," ujar Medi dalam keterangan resminya, Selasa (17/8/2021).
VP Eksplorasi Regional Jawa Muharram Jaya Panguriseng berharap eksplorasi sumur Fanny-2 ini dapat diikuti oleh keberhasilan pengeboran sumur-sumur eksplorasi berikutnya. Masih terdapat 3 prospek di area Angel Cluster yang akan diakselerasi proses bisnisnya yaitu Nani, Villani, dan Tati untuk dieksekusi pemborannya pada 2022-2023.
Penuntasan eksplorasi di Angel Cluster menjadi salah satu prioritas Regional Jawa agar undeveloped resources di area Angel Cluster dapat segera dimonetisasi dan memberikan kontribusi produksi minyak dan gas di PHE OSES dan Subholding Upstream Pertamina pada umumnya.
Dengan adanya dukungan dari segenap stakeholder di Zona 6, Regional Jawa, maupun di Subholding Upstream, keseluruhan operasi pengeboran ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu 109 hari dengan zero LTI.
"Operasi dapat terlaksana dengan lancar di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih tinggi dengan hasil zero Covid 19 cases membuktikan bahwa dengan perencanaan dan mitigasi yang baik, operasi lapangan dengan kategori high risk ini masih dapat dilaksanakan dengan kontrol yang tepat," ungkapnya.