Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik (Persero) akan memasok listrik dalam kegiatan operasional di wilayah kerja minyak dan gas bumi PT Pertamina Hulu Energi.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan pihaknya telah menandatangani perjanjian jual beli listrik dengan Pertamina Hulu Energi untuk pasokan listrik di WK Lirik dan WK Sungai Pakning.
"Untuk Pakning mungkin tahun depan, lagi penyiapan material," katanya kepada Bisnis, Rabu (10/8/2021).
Bob mengatakan pihaknya tengah membidik penjualan listrik ke untuk sektor hulu migas sebagai salah satu penciptaan pasar baru untuk mengatasi masalah oversupply listrik yang dialami PLN.
Dia menuturkan, pihaknya akan masuk ke seluruh WK migas baik yang dioperatori kontraktor swasta ataupun WK migas yang dioperatori oleh Pertamina.
"Semua [segmen], tapi sinergi BUMN tetap prioritas yang selama ini sudah berjalan," jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Praktisi Migas Tumbur Parlindungan berpendapat, sejauh ini mayoritas lapangan migas di Indonesia tidak ada yang mengambil listrik dari PLN. Pasalnya, para kontraktor masih enggan menggunakan listrik PLN karena masalah keandalan.
"Dulu kan tidak reliable, nah sekarang kan kelebihan listrik PLN kenapa tidak kita bantu dengan hal yang itu. Harusnya ini yang diliat dari Kementerian ESDM," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Dia menambahkan, untuk di Pulau Jawa, seluruh wilayah kerja migas telah memiliki pembangkit listriknya sendiri. Hal itu menjadi bertolak belakang dengan kondisi PLN yang mengalami kelebihan beban di Pulau Jawa.
"Ini kendala paling besar untuk PLN, PLN kelebihan listrik kok di Jawa, tapi hampir semua lapangan minyak di Jawa punya pembangkit listrik," ungkapnya.