Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Virus, Perusahaan AS Gagal Kembali Beroperasi Normal

Lyft Inc. menunda tanggal kembalinya hingga Februari tahun depan, sementara Twitter Inc. menutup tempat kerjanya yang baru dibuka kembali. Adapun, Citigroup Inc. mengharuskan pemakaian masker di kantor, begitu pula dengan Walt Disney Co.
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Lonjakan kasus virus Corona dan kembalinya perintah penggunaan masker telah menghambat rencana perusahaan Amerika Serikat untuk kembali normal.

Google pada Rabu pekan lalu (28/7/2021) mengatakan bahwa mereka akan menunda pembukaan kantor resminya ke pertengahan Oktober dan mengharuskan pekerja untuk divaksinasi.

Lyft Inc. menunda tanggal kembalinya hingga Februari tahun depan, sementara Twitter Inc. menutup tempat kerjanya yang baru dibuka kembali.

Adapun, Citigroup Inc. mengharuskan pemakaian masker di kantor, dan Walt Disney Co. kembali mewajibkannya di taman Florida dan California.

Lonjakan kasus Covid-19 dan perlambatan vaksinasi telah membuat perusahaan-perusahaan AS sekali lagi berjuang dengan cara beradaptasi dengan virus, sama seperti suntikan yang memungkinkan pekerja untuk kembali ke kantor dan melanjutkan norma-norma prapandemi.

Bahkan untuk karyawan yang sudah divaksinasi, varian delta yang sangat menular meningkatkan kekhawatiran tentang infeksi, menyebar ke anak-anak yang belum disuntik, dan gangguan yang lebih luas pada kegiatan ekonomi.

“Sangat menantang bagi organisasi mana pun untuk mengelola dan menerima informasi ini,” kata Katrina Burch, asisten profesor di departemen ilmu psikologi di Western Kentucky University, dilansir Bloomberg, Senin (2/8/2021).

Untuk beberapa perusahaan, tanggapannya adalah mewajibkan vaksinasi, dorongan yang berkembang minggu ini karena negara bagian California dan New York City mulai mengharuskan suntikan untuk pekerja pemerintah, dengan negara bagian New York dan Presiden Joe Biden mempertimbangkan mandat serupa untuk karyawan di bawah yurisdiksi.

“Kami adalah salah satu perusahaan terbesar di California dan kami mencoba menunjukkan bahwa jika kami dapat menerapkan ini, perusahaan lain juga dapat melakukannya,” kata Eraina Ortega, direktur Departemen Sumber Daya Manusia California, yang mengelola masalah tempat kerja untuk lebih dari 200.000 pegawai negeri.

Dia melanjutlan vaksinasi, penggunaan masker dan protokol penyaringam adalah bagian dari fokus pada kesehatan dan keselamatan tempat kerja, membuka ekonomi, dan sekolah.

Facebook Inc. bergabung dengan Google dalam mewajihkan vaksin untuk para pekerja. Karyawan harus menunjukkan bukti vaksinasi ketika mereka kembali ke kantor pada September. Sedangkan Netflix Inc. mensyaratkan vaskinasi untuk aktor dalam produksinya di AS.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS minggu ini mendesak orang-orang yang divaksinasi penuh untuk kembali mengenakan masker di dalam ruangan di tempat-tempat di mana infeksi meningkat dengan cepat, termasuk daerah-daerah seperti New York, Los Angeles dan San Francisco.

Los Angeles County, negara dengan populasi terbesar, telah menerapkan kembali mandat masker bulan ini.

Twitter, yang baru saja membuka kembali kantornya di San Francisco dan New York bulan ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menutup lokasi-lokasi itu dan menghentikan pembukaan kembali lainnya setelah mempertimbangkan dengan cermat pedoman terbaru CDC, dan mengingat kondisi saat ini.

Di antara bank-bank Wall Street, Citigroup telah kembali mewajibkan karyawannya untuk mengenakan masker di kantor, terlepas dari status vaksinasi, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan Chase & Co., yang memerintahkan kembali ke kantor musim panas ini, sebelumnya mengatakan karyawan yang memverifikasi bahwa mereka telah divaksinasi sepenuhnya tidak perlu memakai masker.

Adapun Wells Fargo & Co., yang saat ini merencanakan operasi kantor pada September, mewajibkan karyawan cabang ritel, operasi, dan pusat kontak untuk terus mengenakan masker terlepas dari status vaksinasi karena interaksi langsung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper