Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terus dioptimalkan untuk menjaga kondisi perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Melalui intervensi dari pemerintah, Isa mengatakan APBN membuat masyarakat tidak terpuruk semakin dalam dan bisa bertahan menghadapi pandemi.
“Bahkan kalau boleh dibilang, kita mungkin akan menjadi pemenang dengan mendapatkan kondisi yang lebih baik sebelum mengalami pandemi,” katanya pada diskusi virtual, Sabtu (31/7/2021).
Isa menjelaskan bahwa pemerintah menghadapi Covid-19 sejak awal dengan tidak biasa lantaran dampak buruk dari pandemi yang begitu cepat dan tidak terduka.
“Tentu ini berdampak yang luar biasa tidak hanya masyarakat, tapi juga ekonomi pada keseluruhan. Di saat seperti itu, APBN masuk dan melakukan suatu intervensi yang membuat kita tidak terpuruk terlalu dalam,” jelasnya.
Dukungan APBN salah satunya dengan menggulirkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Tahun lalu dianggarkan Rp695,2 triliun.
Tahun ini sudah beberapa kali hingga menjadi Rp744,75 triliun. Anggaran tersebut terdiri atas perlindungan sosial Rp187,84 triliun, kesehatan Rp214,95 triliun, insentif usaha Rp62,83 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp161,20 triliun, serta progam prioritas Rp117,94 triliun.