Bisnis.com, JAKARTA – International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 menjadi 3,9 persen. Sebelumnya, pada April lalu IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI di 2021 sebesar 4,3 persen.
Berdasarkan laporan bertajuk World Economic Outlook (WEO), pemangkasan tersebut tidak lepas dari pertimbangan terhadap perkembangan Covid-19 di Indonesia yang disebabkan oleh varian Delta.
Menurut Senior VP Economist Bank Permata Josua Pardede, meski terdapat risiko dari perkembangan Covid-19 di Indonesia, pertumbuhan ekonomi di dalam negeri akan tetap lebih baik jika dibandingkan dengan 2020.
Dia memperkirakan potensi revisi dari IMF itu cenderung terbatas, melihat potensi penurunan pertumbuhan di kuartal III/2021 dari perkiraan sebelumnya.
“Oleh sebab itu, potensi revisi kembali dari IMF juga cenderung terbatas mengingat meskipun perekonomian Indonesia kuartal III-2021 diperkirakan cenderung lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, namun momentum pemulihan ekonomi diperkirakan akan kembali berlanjut pada kuartal IV-2021,” jelas Josua kepada Bisnis, Kamis (29/7/2021).
Di sisi lain, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, juga tidak lepas dari revisi ke bawah proyeksi perekonomian negara lainnya seperti China sebesar 0,3 persen, dan India 3 persen dari perkiraan sebelumya.
Baca Juga
“Dengan revisi perekonomian India dan Tiongkok juga turut mempengaruhi potensi pertumbuhan ekonomi dari sebagian besar negara berkembang lainnya,” kata Josua.
Oleh karena itu, Josua menilai pemerintah perlu segera fokus dalam penanganan Covid-19 khususnya pada upaya melandaikan kasus Covid-19 dengan penguatan 3T (testing, tracing, dan treatment) serta akselerasi program vaksinasi.
Upaya tersebut diharapkan dapat memitigasi potensi peningkatan kasus, sehingga aktivitas ekonomi kedepannya cenderung terus meningkat seiring dengan terkendalinya pandemi.
Selain itu optimalisasi penyerapan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) perlu didorong agar tepat sasaran, sehingga dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi pada keseluruhan 2021.