Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah masyarakat miskin di Tanah Air meningkat pada Maret 2021 ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan terjadi seiring dengan dampak pandemi yang mengkikis perekonomian Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah orang miskin per Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang, naik 1,12 juta jika dibandingkan dengan akhir Maret 2020.
“Berdasarkan persentase, penduduk miskin pada Maret 2021 ini sebesar 10,14 persen. Ini berarti naik 0,36 poin dari Maret 2020 yang persentasenya 9,78 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono memalui video konferensi, Kamis (15/7).
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2020, jumlah orang miskin pada Maret 2021 turun 0,01 juta orang.
Adapun, penurunan tipis yakni menjadi 10,14 persen dari 10,19 persen pada September 2020.
Margo menjelaskan, penurunan jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sejalan dengan perekonomian domestik yang membaik, tercermin dari kontraksi ekonomi yang mengecil pada kuartal I/2021 sebesar -0,74 persen.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, beberapa indikator yang mempengaruhi adalah penurunan angka pengangguran, dari 7,07 persen pada Agustus 2020 menjadi 6,26 persen pada Februari 2021.
Jumlah penduduk yang bekerja juga meningkat pada periode tersebut dikarenakan mobilitas masyarakat yang membaik, meski di sisi lain masih terdapat 15,72 pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja.
Margo menyampaikan, tingkat penduduk miskin pada Maret 2021 di perkotaan mengalami peningkatan sebesar 0,01 persen, sementara di pedesaan turun sebesar 0,10 persen.
“Terlihat penurunan di tingkat pedesaan lebih bagus, ini menunjukkan berbagai program desa dan dana desa berdampak baik pada penurunan kemiskinan di desa,” jelasnya.