Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I akan mengelola Bandara Hang Nadim di Batam pada Januari 2022 dengan misi utama mengembangkan hub kargo internasional dari yang saat ini masih terpusat di Bandara Soekarno–Hatta, Jakarta.
Direktur Utama Danny P. Thaharsyah mengharapkan dengan keberadaan bandara tersebut bisa memperkuat logistik di Batam dengan konektivitas laut dan udara. Hal tersebut, lanjutnya, akan membutuhkan dukungan berupa aturan baru dari Badan Pengelola (BP).
Danny memaparkan saat ini pergerakan logistik udara masih terkonsentrasi di Bandara Soekarno–Hatta,sebagai hub internasional. Sementara itu, bandara hub internasional lainnya seperti I Gusti Ngurah Rai, Bali lebih banyak berfokus kepada angkutan penumpang.
“Kalau kargo mayoritas lewat Soetta yang kondisinya sekarang cukup padat bahkan pada saat pandemi. Sebelum lebaran kemarin juga overload. Apalagi airlines kondisi kurang baik sehingga keterbatasan mengangkut penumpang. Kami melihat peran strategis ini yang bisa dikembangkan di Batam. Sebagai internastional hub transportasi udara bsia diekmbangkan dan mengurangi beban Soetta,” katanya, Selasa (29/6/2021).
Menurutnya, letak Batam juga posisinya strategis dari sisi jalur logistik laut. Pemerintah, lanjutnya, bisa memberikan peranan lebih baik lagi dalam logistik nasional. Dengan demikian, tekannya, distribusi domestik bisa dilakukan melalui udara dna kapal laut.
“Kami harapkan pengembangan infrastruktur dan regulasi mendukung supaya bisa kami kembangkan Batam sebagai internasional hub logistik,” imbuhnya.
Baca Juga
AP I bersama Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) telah ditetapkan sebagai pemenang untuk mengelola bandara Hang Nadim pada Maret 2021. Dalam melakukan penyusunan strategi peningkatan pergerakan internasional Bandara Hang Nadim, IIAC memiliki kekuatan mendorong pemasaran rute internasional, baik penumpang maupun kargo, dari Asia dan Eropa.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia. Menurutnya, lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik. Hal tersebut didukung kuat oleh peran IIAC dalam pengembangan Bandara Hang Nadim Batam.
Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam sebagai hub kargo internasional dilakukan dengan upaya menarik trafik kargo dari Amerika dan Eropa agar dapat transit di Batam untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Australia. Selain itu, Bandara Hang Nadim Batam juga dapat menjadi alternatif transit bagi maskapai-maskapai nasional yang akan mengeksplorasi pengoperasian rute khusus kargo dari dan ke China, Jepang, India, Timur Tengah, tanpa harus ke Singapura
Untuk hub kargo domestik, peran Angkasa Pura I ditopang melalui anak perusahaan yaitu PT Angkasa Pura Logistik yang akan menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai hub kargo untuk rute Sumatera, Jawa, dan wilayah timur Indonesia seperti Balikpapan, Makassar, dan lainnya. Mengingat, sektor kargo dan logistik merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki potensi pertumbuhan, baik pada masa pandemi maupun pasca pandemi.