Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keuangan Syariah, Menkeu: RI Jangan Hanya Jadi Target Pasar Negara Lain

Mekanisme redistribusi ekonomi syariah adalah jaring pengaman sosial, di mana kelompok tidak mampu selalu diberikan perhatian lebih.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran yang semakin penting dalam perekonomian nasional, terutama dalam kondisi krisis. Oleh karena itu, momen ini harus dimanfaatkan.

“Dalam rangka memulihkan ekonomi nasional, ekonomi syariah jadi salah satu pilar utama penopang pemulihan ekonomi. Tidak hanya untuk percepatan pemulihan ekonomi, namun juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkeadilan dan sesuai dengan prinsip berkelanjutan,” katanya pada sambutan virtual, Selasa (29/6/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa mekanisme redistribusi ekonomi syariah adalah jaring pengaman sosial. Kelompok tidak mampu selalu diberikan perhatian lebih.

Ini sesuai dengan salah satu isi Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sama seperti desain kebijakan pemerintah untuk membangun jaring pengaman sosial melalui berbagai program bantuan sosial.

Langkah-langkah ini, tambah Sri Mulyani, untuk meningkatkan kemampuan kelompok lemah, miskin, dan tertan. Tujuannya, mereka semakin mampu juga mengejar ketertinggalan dalam meningkatkan keahlian agar memiliki kesempatan yang sama untuk maju.

Sistem keuangan syariah yang berbasis bagi hasil pun mampu menciptakan keberlanjutan. Alasannya, ini menghindari pengambilan risiko yang berlebihan.

Prinsip tersebut sejalan dengan sustainable development goals (SDGs) atau tujuan pengembangan berkelanjutan yang mencakup aspek pembangunan manusia, penguatan sosial, bidang ekonomi, dan menjaga lingkungan.

Melihat potensi sebagai salah satu sumber ekonomi baru, pemerintah klaim Sri Mulyani memiliki komitmen yang besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

“Ini tercermin dari arahan Presiden pada rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah pada 5 Februari 2018 di mana dengan potensi pasar keuangan syariah yang sangat besar, seharusnya Indonesia dapat jadi penggerak perekonomian syariah dan tidak hanya menjadi target market dan produk industri yang halal dari negara lain,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper