Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inovasi Produk Properti, Developer Rumah Subsidi Jangan Terlena

Di tengah persaingan bisnis properti yang makin berat dan ketat pada masa pandemi, developer rumah bersubsidi diingatkan agar jangan terlena akibat hanya sibuk berjualan.
Foto udara perumahan bersubsidi di Sumedang, Jawa Barat./Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara perumahan bersubsidi di Sumedang, Jawa Barat./Antara/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan pasar termasuk perilaku konsumen pada masa pandemi saat ini sangat cepat dan dinamis, menurut Ali Tranghanda, CEO dan founder Indonesia Property Watch (IPW).

Pengamat bisnis propoerti itu mengungkapkan hal itu pada Jumat (25/6/2021) sebagai kesimpulan dari kunjungannya ke beberapa proyek di Jabodebek-Banten dalam rangka asesmen Golden Property Awards 2021.

Ali memaparkan produk dan tipe rumah berkembang sangat cepat, khususnya dari desain, konsep, dan layout ruang.

“Dalam hitungan bulan sudah muncul lagi beberapa produk baru dengan desain yang lebih baru. Hal ini dapat membuat produk lama menjadi terlihat ketinggalan zaman. Para pengembang harus dapat semakin jeli ke depan membaca pasar,” kata Ali.

Dia memberikan contoh beberapa proyek hunian yang menyasar kaum milenial seperti Waterfront Estate Lippo Cikarang, Cendana Homes Lippo Village, Rotterdam dan Wimbledon di Jababeka, Duo @Talaga Bestari, O2 Grand Wisata, Myza BSD City, Rumah Milenial @PIK 2, dan Basel di Citra Sentul Raya.

Begitu pula dengan Albero di Citra Garden Puri, Girona di Citra Raya, Taman Kuta Indah di Citra Maja, Asera Nishi Kota Harapan Indah, Vanadium Intercon, Apple 1 Condo Villa, Selena @Golden Park 3, Seion @Serang, dan Apple 1 C Studio Landed Home Moderland Cilejit.

Produk-produk yang diluncurkan saling bersahutan dengan sederet inovasi dan kreativitas yang sangat dinamis. Dia mengemukakan produk-produk itu didominasi pengembang besar.

“Bagaimana dengan pengembang segmen menengah? Faktanya, banyak pengembang menengah terlena dengan pasar saat ini dengan masih menggunakan model-model lama tanpa inovasi,” kata Ali mengingatkan.

Dia menggarisbawahi kurangnya update lapangan membuat apa yang diluncurkan menjadi biasa saja, bahkan ketinggalan zaman. Pola pikir konsumen pun akan semakin berubah dengan banyaknya produk-produk baru di pasaran, yang membuat produk lama semakin ditinggalkan.

Menurut Ali, yang paling terlihat tanpa adanya inovasi adalah produk rumah subsidi atau yang dibiayai FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). “Aturan yang ketat dari pemerintah membuat para pengembang rumah subsidi disibukkan dengan aturan administrasi sehingga lupa berkreasi.”

Dia mengungkapkan bahwa pasar segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang sangat besar tidak dapat diabaikan begitu saja terkait dengan desain karena hal itu menjadi kebanggaan pembelinya.

Ali menambahkan bentuk modular rumah dari satu proyek subsidi/FLPP ke yang lainnya relatif tidak berbeda jauh. “Tidak ada perubahan desain yang nyata. Yang menjadi pertanyaan, apakah memang margin yang terlalu kecil membuat para pengembang subsidi/FLPP tidak bisa berkreasi?”

Dia melihat sepertinya bukan itu masalah utamanya. Banyak pengembang subsidi yang terlena terlalu asyik berjualan, tetapi lupa dihadapkan dengan persaingan yang akan semakin ketat untuk merebut hati konsumen.

Fakta ini, kata Ali, membuat para pengembang harus lebih tanggap dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin kritis dan standar produk yang semakin tinggi.

“Jangan sampai para pengembang, baik yang besar, menengah, sampai pengembang subsidi/FLPP terlena tanpa inovasi dan kreativitas yang semakin menantang. Kalau terlena dengan produk saat ini sehingga tidak dapat mengimbangi perkembangan pasar, mereka akan ditinggalkan,” kata Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper