Bisnis.com, JAKARTA – Sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 hingga 5,8 persen pada 2022, pemerintah berambisi untuk meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil. Hal tersebut tertuang dalam Program Prioritas Nasional pada Rancangan Kerja Pemerintah Tahun 2022.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mencontohkan pada 2022, pemerintah ingin adanya peningkatan produktivitas di sektor industri sehingga bisa meningkatkan jumlah tenaga kerja di sektor tersebut.
“Sebagai contoh, kami ingin agar dengan adanya peningkatan produktivitas di sektor industri akan meningkatkan jumlah tenaga kerja di sektor industri pengolahan. Di 2020 hanya 18,9 juta, di 2022 kami targetkan untuk bisa mencapai 20,9 juta orang,” ujar Amalia dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga
Adapun, dalam Rancangan Kerja Pemerintah pada 2022, pemerintah turut menargetkan penambahan jumlah tenaga kerja di sektor industri pengolahan hingga 22,50 juta orang pada 2024. Sementara itu, kontribusi tenaga kerja di sektor industri terhadap total pekerja ditargetkan sebesar 15,0 persen pada 2022, dan 15,7 persen pada 2024.
Sejalan dengan itu pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas ditargetkan di kisaran 5,3-6,1 persen di 2022, dan 8,4 persen di 2024.
Kemudian, kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas pada 2022 ditargetkan sebesar 18,0 persen, dan 18,9 persen pada 2024.