Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ancaman Mengintai, Budaya Keamanan Penerbangan Perlu Segera Dibangun

Budaya Keamanan Penerbangan merupakan hal yang fundamental yang perlu segera dibangun mengingat tren ancaman penerbangan saat ini semakin variatif dan terus meningkat.
Bandara Ahmad Yani Semarang. /Bisnis.com
Bandara Ahmad Yani Semarang. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Australia menyelenggarakan Workshop dan Kampanye Tahun 2021 sebagai Tahun Budaya Keamanan Penerbangan yang dilaksanakan di 2 lokasi, yaitu di Kawasan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada 3 dan 4 Juni 2021 dan di Kawasan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar - Bali pada 8 Juni 2021 dan 9 Juni 2021.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menginstruksikan kepada pemangku kepentingan penerbangan agar secara pro aktif dapat mempromosikan budaya keamanan penerbangan. Budaya Keamanan Penerbangan merupakan hal yang fundamental yang perlu segera dibangun mengingat tren ancaman penerbangan saat ini semakin variatif dan terus meningkat.

"Selain itu, upaya untuk kembali memulai optimalisasi operasional penerbangan sipil setelah pandemi Covid-19 ini juga semakin memperkuat pentingnya menciptakan Budaya Keamanan Penerbangan”, ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (12/6/2021).

Dalam melaksanakan kampanye Budaya Keamanan Penerbangan, Indonesia melakukan kerja sama dengan pemerintah Australia yang memaparkan penerapan di lapangan serta berbagi pengalaman dalam implementasi budaya keamanan penerbangan.

Kegiatan ini tentunya melibatkan Otoritas Bandar Udara di Indonesia, Pengelola Bandar Udara, Maskapai Penerbangan dan Stakeholder terkait lainnya secara pro aktif.

Sementara itu, Direktur Keamanan Penerbangan Elfi Amir disela-sela kegiatan kampanye mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong industri penerbangan berpikir dan bertindak dengan cara yang sadar akan pentingnya keamanan.

“Selain itu untuk mempromosikan budaya keamanan penerbangan yang efektif dan berkelanjutan, sebagai nilai penting yang didukung oleh manajemen perusahaan bahwa keamanan penerbangan adalah tanggung jawab kita bersama”, tegas Elfi Amir.

Lebih lanjut Elfi Amir menambahkan dalam implementasi budaya keamanan bisa dilakukan oleh industri penerbangan antara lain dengan cara mengesahkan peraturan sebagai dasar pelaksanaan dan prosedur budaya keamanan penerbangan.

Kemudian menyebarkan informasi mengenai keamanan penerbangan seperti distribusi selebaran, poster dan iklan yang menyoroti pentingnya langkah-langkah keamanan yang spesifik.

Lalu menyelenggarakan pameran/lokakarya untuk para personel termasuk manajemen untuk lebih memiliki kesadaran dan memahami pentingnya budaya keamanan. Kemudian, memberikan pelatihan dan pembelajaran berkelanjutan, baik initial maupun recurrent untuk memberikan pemahaman serta pemantapan budaya keamanan penerbangan bagi para personel.

Tak hanya itu adapula pemanfaatan alat e-learning dan media digital yang memperkuat pesan budaya keamanan. Pemanfaatan platform komunikasi internal seperti artikel intranet, buletin, brosur, dan video yang mempromosikan budaya keamanan yang positif serta Pengadaan sistem pelaporan yang menjamin kerahasiaan laporan dan pelapor serta penyediaan respon yang sesuai untuk laporan tersebut.

“Membangun budaya keamanan penerbangan dan menciptakan kesadaran dari masing-masing personil di bandara, Otoritas Bandar Udara, Pengelola Bandara, Maskapai Penerbangan dan stakeholder terkait sangat dibutuhkan sehingga semua pihak bisa tanggap dan segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan, yang akan mengakibatkan ancaman pada keamanan penerbangan," imbuhnya.

Elfi berharap kampanye Tahun Budaya Keamanan Penerbangan dapat terus berlanjut.

"Sesuai arahan Dirjen Perhubungan Udara, bahwa Kampanye Tahun 2021 sebagai Tahun Budaya Keamanan Penerbangan tidak berhenti sampai di Bandara Soekarno Hatta dan I Gusti Ngurah Rai saja, tetapi terus dilanjutkan pada seluruh bandara di Indonesia dengan melibatkan sinergi dari regulator dan operator penerbangan. Kampanye bisa dilaksanakan sesuai dengan skala regional maupun nasional dengan satu misi yaitu menanamkan budaya keamanan penerbangan sebagai tanggung jawab bersama," tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper