Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Masuk NLE, Shipper Indonesia Dikaji Bea Cukai

Head of External Affairs Shipper Indonesia Wilson Andrew menilai perusahaannya dan NLE mempunyai semangat yang sama yakni berusaha menyediakan satu wadah yang memudahkan pelaku usaha bergabung dan mencari mitra usaha.
Ilustrasi arus kendaraan logistik. Bisnis/Paulus Tandi Bone
Ilustrasi arus kendaraan logistik. Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Shipper Indonesia, salah satu perusahaan teknologi yang menyediakan solusi logistik terintegrasi berencana bergabung ke dalam program National Logistic Ecosystem (NLE).

Head of External Affairs Shipper Wilson Andrew mengaku telah melakukan diskusi dengan Kementerian Keuangan, khususnya Bea Cukai yang berperan sebagai pelaksana pembentukan NLE.

"Shipper saat ini sedang berdiskusi [dengan Bea Cukai]. Jadi ada beberapa penyedia jasa juga yang sedang dikaji. NLE kan yang mengelola Kementerian Keuangan, Bea Cukai tepatnya. Jadi kita sedang diskusi dengan mereka. Mereka melihat [Shipper] bagus potensinya, cuma lagi dikaji dari segi sistemnya," katanya saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, Selasa (8/6/2021).

Dia menyebut dukungan pemerintah terkait dengan sektor logistik sangat banyak dimana salah satu payung besarnya adalah NLE. Menurutnya, Shipper dan NLE mempunyai semangat yang sama yakni berusaha menyediakan satu wadah yang memudahkan pelaku usaha bergabung dan mencari mitra usaha.

"Upaya pemerintah memang bagus. NLE itu sebenarnya spiritnya sama dengan Shipper. Bagaimana bisa menyediakan satu platform dimana pembeli atau pelaku usaha bisa masuk dan mencari mitra walaupun mereka [NLE] berangkat dari sisi ekspor-impor karena lebih ke kargo ya," sebutnya.

Sebagai informasi, pemerintah berupaya mempercepat proses ekspor-impor melalui penerapan NLE yang merupakan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang (flow of goods) dengan dokumen internasional (flow of documents), sejak kedatangan sarana pengangkut (kapal/pesawat) hingga barang keluar dari pelabuhan dan tiba di gudang.

Menurut Staf Ahli Kemenko Bidang Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi, sebenarnya sudah banyak pihak yang ingin berinvestasi di Indonesia. Sayangnya, sektor logistik masih menjadi permasalahan tersendiri.

"Oleh karena itu program ini [NLE] diluncurkan sebagai bagian bagaimana mengkomprehensifkan sistem [logistik] yang ada," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dia menyebut, sejauh ini terdapat kurang lebih 27.000 aplikasi atau sistem logistik. Kehadiran NLE ini ditujukan agar sistem-sistem tersebut dapat lebih disederhanakan demi memudahkan masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper