Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengupayakan sejumlah strategi guna mendukung kelancaran distribusi logistik, dimana proses tersebut tentu membutuhkan akses dan konektivitas yang didukung oleh transportasi.
"Ketika sebuah komoditas bergerak dan berpindah dari satu tempat, masuk ke distributor, ritel dan pasar tradisional hingga akhirnya sampai ke konsumen itu membutuhkan sebuah proses. Ini adalah sebuah rantai pasokan yang memang harus dijaga betul dan sektor transportasi betul-betul menjaga agar terjadi proses tadi," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, Senin (7/6/2021).
Guna mewujudkan kelancaran arus logistik tersebut, dia menyebut ada beberapa strategi yang dilakukan Kemenhub. Pertama, meningkatkan efisiensi biaya logistik yang hingga saat ini dinilai masih membebani pelaku usaha.
"Saat ini biaya logistik kadang-kadang masih membebani karena terjadi ketidakefisienan di beberapa hal dan ketika kita bisa memotong proses-proses tadi dan menyediakan aksesibilitas dan konektivitas lebih baik, diharapkan biaya logistik bisa lebih efisien," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Adita mengaku terus membangun semua infrastruktur transportasi dan juga melakukan pengelolaan kinerja pada sektor-sektor tersebut baik di udara, laut, penyebarangan, dan darat.
Strategi kedua, lanjutnya, adalah pengembangan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dengan kawasan industri yang tentunya harus bisa terpadu dengan moda transportasi lain.
Baca Juga
Menurutnya hal tersebut sangatlah penting. Misalnya keberadaan pelabuhan tentu membutuhkan akses jalan darat. Pun dengan keberadaan tol laut yang harapannya bisa memasok barang sampai di pelabuhan hingga akhirnya juga bisa dinikmati sampai ke masyarakat yang ada di pegunungan.
"Jadi hal-hal ini lah yang kami upayakan terus untuk memastikan bahwa sektor transportasi terus bisa memberikan kontribusi yang maksimal bagi perkembangan logistik," sebutnya.
Kendati begitu dia menegaskan bahwa sejumlah upaya tersebut tidak mungkin bisa dijalankan sendiri oleh pemerintah yang dalam hal ini Kemeterian Perhubungan.
"Tentu kami terus duduk bersama dengan semua pihak tidak hanya pemerintahan tapi juga stakeholder yang lain. Komunikasi kita buka, kita juga terus minta masukan kepada seluruh stakeholder khususnya yang ada di dunia usaha juga dari akademisi," tutupnya.