Bisnis.com, JAKARTA – Properti hunian di kawasan Jabodetabek sangat diminati akibat adanya stimulus insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Direktur Coldwell Commercial Dani Indra Bhatara mengatakan subsidi PPN cukup berdampak pada penjualan properti perumahan dan apartemen.
Peningkatan penjualan properti ini dirasakan di kawasan Jabodetabek. Pasalnya, para konsumen aktif mencari produk hunian yang menawarkan subsidi.
"Kelas menengah hingga bawah cenderung lebih terdorong oleh insentif ini. Beberapa kelas menengah atas juga ikut terbantu adanya insentif ini," ujarnya, Selasa (1/6/2021)
Para pengembang, lanjutnya, mengejar pembangunan selesai pada bulan Agustus sehingga stimulus PPN ini dapat dinikmati.
"Rumah tapak dan apartemen yang ready stock terbantu dengan adanya program ini. Segmen menengah hingga menengah atas dengan kisaran harga antara Rp300 juta hingga Rp2 miliar berhasil menjual lebih banyak unit dari tahun 2020," tuturnya.
Para konsumen tidak hanya mencari hunian yang mendapatkan insentif saja, tetapi juga mencari hunian lain dengan harga normal.
"Developer yang tidak mendapatkan subsidi tetap berusaha memberikan promosi seperti diskon 5 persen-10 persen dan cara pembayaran yang terjangkau," ucap Dani.
Tak jauh berbeda, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda meyakini sektor properti di tahun ini akan mengalami pemulihan yang didorong dari sub sektor perumahan. Dia berharap agar pemerintah dapat memperpanjang stimulus PPN hingga akhir tahun.
"Stimulus PPN ini sangat berdampak besar pada pemulihan properti sehingga kami berharap adanya perpanjangan insentif hingga akhir tahun," katanya.