Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa belanja negara melalui APBN Tahun Anggaran 2021 hingga April telah mencapai Rp723 triliun.
Nilai tersebut terjadi peningkatan sebesar 15,9 persen secara tahunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Ini countercyclical in action, memang dilakukan sebesar mungkin frontloading di kuartal I, apalagi kemarin kita lihat ada terjadi lonjakan Covid-19,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/5/2021).
Sri Mulyani menjelaskan, belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) pada periode tersebut terjadi peningkatan sebesar 37,2 persen, sedangkan belanja untuk non-K/L meningkat 17,7 persen.
Jika dirincikan, belanja barang dari K/L mengalami peningkatan yang sangat tinggi, dari Rp52,8 triliun pada April 2020 menjadi Rp98,7 triliun atau meningkat sebesar 87,1 persen.
Menurut Sri Mulyani, ini merupakan pembalikan dari penggunaan APBN yang luar biasa, terutama dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Peningkatan tertinggi tercatat di Kementerian Kesehatan, dengan realisasi belanja sebesar Rp22,2 triliun, naik dari Rp3,9 triliun pada April 2020 lalu.
Di samping itu, belanja modal pada April 2021 juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari Rp20,7 triliun menjadi Rp48,1 triliun, atau tumbuh 132,4 persen.
Sementara, Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja untuk bantuan sosial relatif sama dengan tahun lalu, yaitu mencapai Rp61,4 triliun atau meningkat tipis 0,1 persen.
Adapun, realisasi belanja untuk program pemulihan ekonomi nasional, Sri Mulyani mengatakan per April 2021 telah mencapai Rp189,98 triliun.