Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tren pemulihan ekonomi menjadi momentum yang sangat sehat bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto pada kuartal II/2021 paling optimistis di angka 8,3 persen.
“Konsumsi rumah tangga kita memproyeksikan pada triwulan II/2021 antara 6 persen sampai 6,8 persen melihat tren pada April dan kondisi Mei,” katanya pada rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (24/5/2021).
Sri menjelaskan bahwa konsumsi pemerintah akan tumbuh antara 8,1 persen hingga 9,7 persen. Ini terjadi seiring dengan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan aktivitas pelayanan publik yang lebih normal dibandingkan tahun lalu.
Lalu investasi diperkirakan tumbuh antara 9,4 persen sampai 11,1 persen. Kenaikan yang cukup tinggi ini didukung arah ekspansi dunia usaha serta kelanjutan proyek infrastruktur pemerintah.
Untuk ekspor diproyeksi naik 14,9 persen hingga 19,7 persen. Pertumbuhan yang melesat didukung oleh pemulihan ekonomi global dan peningkatan permintaan komoditas utama.
Impor juga diperkirakan naik dua digit, yaitu 13 persen sampai 19,7 persen. Kenaikan ini menunjang kebutuhan produksi dan investasi.
“Sehingga proyeksi ekonomi triwulan II/2021 kita adalah dalam range [rentang] 7,1 persen hingga 8,3 persen,” jelasnya.
Meski cukup tinggi, keseluruhan 2021 pemerintah memperkirakan ekonomi tumbuh antara 4,5 persen sampai 5,3 persen. Realisasi pada triwulan I/2021 yang masih minus jadi penyebabnya. “Kami berharap pada triwulan III/2021 dan triwulan IV/2021 [ekonomi] masih akan terakselerasi,” ucap Sri.