Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 akan mencapai 7,8 persen sejalan dengan perbaikan yang positif di kuartal I/2021.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021 memang diperkirakan akan tumbuh positif, namun tidak seoptimis proyeksi pemerintah.
Pasalnya, menurut Piter, faktor risiko pandemi Covid-19 masih besar, mengingat banyak negara-negara di dunia memasuki gelombang kedua, bahkan gelombang ketiga pandemi, yang berdampak besar terhadap perekonomian.
“Berharap iya, tapi kita harus korting, jangan sampai nanti kita salah dalam memproyeksikan karena faktor risiko masih besar,” katanya
Karena itu, Piter menilai kebijakan pemerintah untuk melarang mudik di momentum Idulfitri merupakan langkah yang tepat saat ini karena pengendalian kasus Covid-19 akan sangat menentukan proses pemulihan ekonomi nasional.
“Outlook perekonomian Indonesia ke depan baik, pemulihan ekonomi nasional on track, tetapi yang harus diingat masih ada risiko,” jelasnya.
Baca Juga
Pada Rabu (5/5/2021), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar -,74 persen secara tahunan. Meski masih terkontraksi, tren pertumbuhan ekonomi ini membaik jika dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya.
Piter pun beranggapan, ekonomi Indonesia mengalami perbaikan yang konsisten. Karena itu, dia memperkirakan ekonomi di kuartal II/2021 akan kembali positif pada kisaran pertumbuhan yang tinggi.