Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G20 Dukung Paspor Vaksin untuk Selamatkan Pariwisata

Paspor vaksin itu akan menunjukkan bahwa pemegangnya telah divaksinasi penuh, memiliki kekebalan untuk pemulihan, atau baru-baru ini dinyatakan negatif.
Presiden Joko Widodo berjalan, di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Istimewa
Presiden Joko Widodo berjalan, di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok 20 (G20) yang terdiri atas negara ekonomi paling kuat di dunia, setuju untuk mendukung rencana penerbitan paspor vaksin dalam upaya untuk menarik industri perjalanan dan pariwisata dari kemerosotan yang dipicu pandemi.

Menteri Pariwisata Italia Massimo Garavaglia mengatakan para Menteri Pariwisata G20 mendukung sertifikasi itu, menekankan bahwa dimulainya kembali aktivitas normal untuk sektor ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi global.

Hal itu diputuskan dalam pertemuan virtual pada Selasa (4/5/2021) yang merupakan forum pertama di bawah kepemimpinan Italia. Demi mendukung upaya untuk mobilitas yang aman, Italia berkoordinasi dengan inisiatif seperti Sertifikat Hijau Digital Uni Eropa.

Dokumen itu akan menunjukkan bahwa pemegangnya telah divaksinasi penuh, memiliki kekebalan untuk pemulihan, atau baru-baru ini dinyatakan negatif.

Garavaglia mengatakan pada konferensi pers di Roma bahwa dia telah meminta, dan memperoleh komitmen dari Komisaris Uni Eropa Thierry Breton, untuk mempercepat rilis paspor vaksin di Uni Eropa.

“Pariwisata akan menjadi kunci pemulihan setelah pandemi berhasil dikalahkan,” kata Garavaglia, dilansir Bloomberg, Rabu (5/5/2021).

Perjalanan dan pariwisata telah menjadi salah satu industri yang paling terpukul oleh pembatasan aktivitas untuk menahan virus Corona.

Kontribusinya terhadap output global turun sebesar 49 persen menjadi US$ 4,7 triliun pada 2020, menyebabkan hilangnya 62 juta pekerjaan, menurut Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia. Pengeluaran pengunjung internasional turun hingga 69 persen, belum pernah terjadi sebelumnya.

"Pegunungan kami, pantai kami, kota kami akan dibuka kembali. Saya yakin pariwisata di Italia akan kembali lebih kuat dari sebelumnya," kata Perdana Menteri Italia Mario Draghi pada konferensi pers.

Thomas Bareiss, Wakil Menteri Ekonomi Jerman yang ikut serta dalam pertemuan tersebut, mengatakan ini adalah awal baru untuk pariwisata yang harus disertai prinsip membangun kembali dengan lebih baik.

“Kami sepakat bahwa kami menginginkan sektor pariwisata yang lebih tangguh, lebih berkelanjutan dan lebih inklusif agar lebih siap untuk masa depan,” kata Bareiss.

Negara-negara anggota UE akan membuka kembali perbatasan untuk pelancong dari negara-negara dengan tingkat infeksi yang relatif rendah, serta mereka yang telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19, di bawah proposal yang telah diumumkan. Skema itu bisa diadopsi paling cepat akhir Mei 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper