Bisnis.com, JAKARTA - Shipper Indonesia mendukung pengembangan ekosistem logistik halal di Indonesia khususnya untuk memenuhi kebutuhan brand lokal UMKM.
Co-Founder & COO Shipper Budi Handoko mengatakan salah satu yang menjadi bagian penting dari ekosistem logistik halal adalah gudang. Oleh karenanya, baru-baru ini, melalui Shipperhack 2021, Shipper menantang 65 talenta muda untuk mengembangkan solusi smart warehousing atau gudang pintar.
“Logistik halal merupakan peluang yang besar bagi industri logistik dalam negeri untuk memberikan nilai tambah bagi produsen brand lokal dan konsumen, yakni dengan menjamin kehalalan produk hingga sampai ke tangan konsumen," katanya dalam siaran pers, Kamis (29/4/2021).
Menurutnya, gudang pintar adalah ekosistem teknologi yang mendukung proses penerimaan, pengidentifikasian, penyortiran dan pengaturan barang secara otomatis sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan.
Dengan mengusung sistem gudang pintar, Budi menyebut barang yang diterima dan diproses di gudang hingga proses pengiriman bisa terjaga kondisinya, termasuk untuk produk-produk halal.
"Dengan pengelolaan gudang yang efisien, maka biaya logistik dapat semakin ditekan sehingga harga komoditas bisa lebih murah. Hal ini diharapkan bisa membantu mendorong daya beli masyarakat, terutama memanfaatkan momentum hari raya," imbuhnya.
Baca Juga
Dia menambahkan, beberapa tahun terakhir, permintaan akan produk halal semakin meningkat. Selain karena populasi penduduk muslim di Indonesia yang besar, logistik halal didorong pula oleh faktor lain seperti peningkatan ekonomi halal secara global, serta perdagangan lintas negara.
Peningkatan permintaan produk halal yang mencakup produk makanan, minuman, hingga kosmetik lanjutnya, mendorong kebutuhan akan ekosistem logistik halal. Sistem logistik halal harus menjamin bahwa produk-produk tetap terjamin kehalalannya selama proses kegiatan logistik, baik di gudang, depo, terminal, alat angkut, dan pengemasan.
Bukan itu saja, mengingat tingginya permintaan produk halal tersebut, dia menilai perusahaan penyedia jasa logistik halal juga harus memiliki Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk menjamin kualitasnya.
"Contoh implementasi logistik halal yakni pemisahan [segregation] dalam proses pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian antara daging halal dan daging non-halal lainnya. Tujuannya adalah untuk menjaga agar tidak saling terkontaminasi serta memastikan konsistensi penanganan paket halal," jelasnya.