Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha menargetkan penyerapan tenaga kerja tahun ini tercapai secara konservatif.
Kendati pemerintah sebelumnya menargetkan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sebesar 13 persen tahun ini, dunia usaha melihat jumlah yang terserap akan impas dengan yang tereliminasi tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan investasi baru yang datang tahun ini akan mengompensasi tenaga kerja formal yang hilang tahun lalu.
"Investasi baru akan mengompensisasi jumlah yang hilang itu. Investasi baru ini dapat mendorong penyerapan dan jumlah pekerja formal yang hilang bisa impas," ujar Hariyadi, Kamis (29/4/2021).
Menurut perkiraan konservatif pelaku usaha, lanjutnya, investasi baru yang masuk akan menganti 30 persen dari total tenaga kerja formal yang terpaksa kehilangan pekerjaan akibat terdampak pandemi pada 2020.
Diberitakan sebelumnya, harapan terhadap penyerapan tenaga kerja RI melambung setelah realisasi investasi pada kuartal I/2021 menunjukkan hasil yang sangat menginspirasi pemerintah dalam mengupayakan percepatan pemulihan ekonomi.
Baca Juga
Tahun ini, Kementerian Ketenagakerjaan begitu optimistis serapan tenaga kerja melalui instrumen investasi bisa tumbuh hingga 13 persen. Kendati demikian, target tersebut harus dilalui dengan cara yang tidak mudah. Terdapat sejumlah tantangan fundamental yang mesti dihadapi pemerintah.
Pemerintah menargetkan jumlah tenaga kerja yang terserap melalui instrumen investasi tumbuh 13 persen tahun ini. Pertumbuhan tersebut setara dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,3 juta orang, naik dari pencapaian pada 2020 sebanyak 1,15 juta tenaga kerja.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan seiring dengan investasi yang kian menggeliat, di mana penyerapan pada kuartal I/2021 mencapai Rp219,7 trliiun, dirinya meyakini tren penyerapan tenaga kerja melalui instrumen investasi akan menunjukkan kinerja yang positif pula.
"Bahkan, pemerintah cukup optimistis bisa lebih dari itu karena banyak sektor industri yang mulai bergeliat," ujarnya, Kamis (29/4/2021).
Sikap optimistis pemerintah tersebut juga berakar dari trek rekor investasi di Indonesia dalam kurun 5 tahun terakhir. Pada 2016, realisasi investasi RI senilai Rp612,8 triliun. Angka tersebut tumbuh pesat sebesar 34,8 persen dengan nilai mencapai Rp826,2 triliun pada 2020.