Bisnis.com, JAKARTA - Perbaikan nilai belanja iklan yang dialami oleh industri periklanan disusul dengan membaiknya tingkat konsumsi masyarakat segmen menengah ke atas.
Hal ini menjadi alasan kuat bagi para pemangku kepentingan industri tersebut jika ingin bergeliat kembali di pasar iklan sejak 1 tahun terakhir.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan momentum tersebut juga diiringi dengan perbaikan tingkat konsumsi masyarakat kelas menengah atas setelah terpicu dengan insentif pajak PPnBM yang diberlakukan pemerintah.
"Segmen menengah ke atas mungkin sekarang lagi banyak belanja. Untuk segmen menengah ke bawah tertekan. Sepertihalnya beberapa waktu belakangan pembelian mobil ramai," ujarnya, Kamis (22/4/2021).
Kemungkinan besar, sambungnya, masyarakat kelas menengah ke atas juga memperbesar spending-nya tahun ini sehingga tren positif periklanan tahun lalu bisa semakin atraktif tahun ini dan memberikan cuan kepada pelaku industri periklanan.
Belanja yang dilakukan oleh kalangan menengah ke atas, sambung Hariyadi, memiliki signifikansi magnitude yang berbeda dibandingkan dengan masyarakat segmen menengah ke bawah.
"Mungkin situasinya akan lebih baik tahun ini. Karena kelas menengah sudah mulai lumayan belanja. Otomatis kalau kelas menengah belanja, impact-nya pasti ke industrinya," ujarnya.