Bisnis.com, JAKARTA - PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat Ekspres) memprediksi pengiriman paket akan meningkat hingga 42 persen pada semester II/2021.
Chief Executive Officer SiCepat Ekspres The Kim Hai mengatakan hingga 15 April 2021, transaksi pengiriman paket mencapai lebih dari 15 juta paket.
"Diprediksi di semester kedua 2021 akan mencapai kenaikan hingga 42 persen," katanya dalam siaran pers, Senin (19/4/2021).
Melihat perkiraan tersebut, dia mengaku tengah gencar melakukan strategi marketing melalui inovasi produk dan inovasi digital marketing. Strategi marketing ini untuk meningkatkan Brand Awareness dimana salah satu aktivitasnya ditandai dengan melakukan kerja sama dengan Citilink Indonesia dengan pemasangan livery SiCepat Ekspres di badan pesawat dan kabin pada pesawat.
Menurutnya, kerja sama ini merupakan salah satu strategi SiCepat Ekspres untuk terus memperkenalkan SiCepat Ekspres kepada masyarakat luas sebagai ekspedisi Asli Indonesia yang mendukung produk dalam negeri, seperti Citilink.
“Citilink telah menjadi brand yang sudah melekat di hati masyarakat dengan pelayanan terbaik dan menjadi maskapai yang banyak diminati oleh masyarakat untuk perjalanan bisnis maupun pariwisata. Oleh karena itu diharapkan branding SiCepat Ekspres sendiri akan semakin dikenal oleh masyarakat luas“ ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut dia menyebut SiCepat Ekspres Asli Indonesia sendiri juga menjadi bagian kampanye SiCepat Ekspres untuk mendukung partner yang berada di ekosistem logistik dan e-commerce, terutama untuk produk-produk lokal dengan tujuan segera memulihkan perekonomian bangsa di tengah dampak pandemi Covid-19.
Sebagai informasi, SiCepat Ekspres merupakan top kontributor kargo Citilink melalui kerja sama Citilink dengan mitra kargo Citilink yaitu CKL yang merupakan sister company SiCepat Ekspres yang bergerak di bidang freight forwarding.
Kerja sama Citilink dan CKL sendiri telah berlangsung sejak 2018 khususnya dalam bidang pengiriman logistik atau kargo. Melalui kerja sama ini, Citilink berharap kolaborasi yang baik antar-stakeholder penerbangan mampu menggeliatkan kembali dunia penerbangan nasional Tanah Air, termasuk sinergi dengan layanan logistik, sehingga pada akhirnya dapat membantu memulihkan perekonomian Indonesia.
