Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) berharap subsidi ongkos kirim yang direncanakan oleh pemerintah dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang berada di luar Pulau Jawa untuk menggenjot penjualan di wilayah Jabodetabek.
Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita mengatakan hingga kini belum mengetahui secata detail mekanisme subsidi yang digulirkan oleh pemerintah ke dalam bentuk ongos kirim (ongkir). Namun, jangan sampai subsidi itu malah dipergunakan untuk membelanjakan produk impor di pasar daring (marketplace).
"Kami berharap subsidi tersebut dipakai untuk membantu penjual di luar Jakarta bahkan luar Jawa agar bisa menjual produknya ke Jabodetabek dengan ongkir yang lebih murah," ujarnya, Kamis (8/4/2021).
Namun terkait dengan dampaknya secara ekonomi, dia mengaku belum bisa memprediksikannya karena belum ada rencana yang mendetail dari skema subsidi tersebut. Kemungkinan besar, diskusi pemerintah tersebut dilakukan dengan asosiasi e-commerce.
Zaldy juga belum bisa memastikan apakah rencana subsidi peemrintah dalam bentuk ongkit tersebut bisa mendorong konsumsi. Hal itu dikarenakan menjelang lebaran biasanya transaksi daring juga naik sekitar 40 persen. Sejauh ini pun dia menilai daya beli masyarakat memang belum pulih karena pendapatan yang berkurang.
Menurutnya subsidi senilai Rp500 miliar yersebut harus dioptimalkan karena memang daya beli masyarakat masih rendah. Alhasil semestinya subsidi tersebut dapat membantu pendapatan kelas menengah untuk mulai berbelanja.
Baca Juga
"Yang kami harapkan subsidi dari pemerintah tepat sasaran ke UMKM lokal dan mempunyai produk lokal dan lebih fokus pada UMKM di luar Jakarta karena UMKM di daerah- daerah yang terkena dampak pandemi yang sangat parah. Jangan sampai subsidinya hanya dinikmati oleh UMKM di kota besar dan untuk pelanggan di kota besar," ujarnya.