Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seluruh Negara di Dunia Kena Resesi, Sri Mulyani: Ini Terburuk dalam 150 Tahun Terakhir

Dari 193 negara yang terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 170 negara ekonominya negatif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa hampir seluruh dunia mengalami resesi akibat Covid-19 pada tahun lalu. Dari 193 negara yang terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 170 negara ekonominya negatif.

“Ini adalah kondisi terburuk dalam 150 tahun terakhir. Hal tersebut berdasarkan studi Bank Dunia,” katanya pada sambutan diskusi virtual, Selasa (6/4/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang masuk dalam kondisi resesi tersebut. Kontraksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) merupakan yang terdalam sejak krisis pada 1997-1998.

Dengan PDB 2020 sebesar minus 2,07 persen, Indonesia masih lebih baik. Sri membandingkan dengan kelompok G20, Asean, bahkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang rata-rata lebih dalam dari Tanah Air.

“Ini adalah situasi yang tidak pandang bulu dan memiliki dampak konsekuensi yang luar biasa. Dengan ini, ada konsekuensi yaitu meningkatnya pengangguran, kemiskian, dan berdampak pada kesehateraan,” jelasnya.

Pemerintah tahu pandemi akan berefek negatif pada semua sektor. Oleh karena itu, respons ekstra luar biasa (extraordinary) dilakukan pada awal ditemukannya kasus di Indonesia, yaitu dengan disahkannya Undang-Undang (UU) No. 2/2021 tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

“Kenapa sektor tersebut? Karena pandemi memaksa keuangan negara melakukan berbagai langkah extra ordinary baik itu di bidang belanja negara karena penerimaan turun juga sektor keuangan yang bisa tertekan. Ini yang kita sebut extraordinary,” ucap Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper