Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Tren Pelemahan Akibat Corona, Pangsa Ekonomi Syariah Terus Meningkat

BI memaparkan dalam lima tahun terakhir pangsa ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional terus meningkat. Meskipun demikian, pada 2020 ekonomi syariah mengalami kontraksi sebesar -1,72 persen dilihat dari pertumbuhan sektor prioritas halal value chains (HVC) atau rantai nilai halal.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melantik Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Periode 2021-2023 pada Senin (22/3/2021). /Istimewa
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melantik Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Periode 2021-2023 pada Senin (22/3/2021). /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat pangsa ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional terus meningkat di tengah pelemahan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

BI memaparkan dalam lima tahun terakhir pangsa ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional terus meningkat. Meskipun demikian, pada 2020 ekonomi syariah mengalami kontraksi sebesar -1,72 persen dilihat dari pertumbuhan sektor prioritas halal value chains (HVC) atau rantai nilai halal.

Cakupan sektor HVC yaitu meliputi sektor pertanian, sektor makanan halal, sektor mode busana muslim, dan sektor pariwisata muslim.

“Hal ini didukung oleh kebijakan pengembangan ekonomi syariah nasional yang semakin fokus, ditandai dengan penetapan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah,” tulis BI dalam Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020 yang dirilis hari ini, Rabu (31/3/2021).

Pada grafik ‘Perbandingan Pertumbuhan Sektor Prioritas HVC dan Pertumbuhan PDB Menurut Tahun’ yang diolah dari data BI dan BPS, pangsa sektor prioritas HVC terhadap pertumbuhan PDB selama lima tahun terakhir terus meningkat.

Per tahun, pangsa HVC terhadap PDB tumbuh sebesar 24,30 persen (2016), 24,49 persen (2017), 24,61 persen (2018), 24,77 persen (2019), dan 24,86 persen (2020).

Bahkan, PDB nasional 2020 terkontraksi lebih dalam sebesar -2,07 persen dibandingkan dengan pertumbuhan sektor prioritas HVC 2020 sebesar -1,72 persen.

Menurut BI, hal tersebut didukung oleh dua sektor prioritas HVC di 2020, yang mampu tumbuh positif meskipun tingkat pertumbuhannya melambat yaitu pertanian (1,85 persen) dan makanan halal (1,58 persen).

Sementara, sektor pariwisata ramah muslim (PRM) mengalami kontraksi terdalam dan diikuti sektor mode busana muslim di 2020. Sektor PRM terkontraksi sebesar -12,53 persen dan sektor mode busana muslim sebesar -8,87 persen.

“Pertumbuhan kedua sektor tersebut dapat menahan kontraksi pertumbuhan sektor prioritas HVC lebih dalam,” jelas BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper