Bisnis.com, BARITO UTARA - Bandara H. Muhammad Sidik di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara telah dibangun sejak 2019, dan akhirnya segera beroperasi guna menunjang aktivitas perekonomian di pelosok Kalimantan Tengah (Kalteng).
Bandara anyar yang menelan investasi senilai Rp412 miliar ini merupakan pengganti Bandara Beringin yang sudah tidak dapat dikembangkan, karena terletak di tengah kota dan keterbatasan lahan.
Bandara tersebut berfungsi sebagai titik konektivitas penumpang, dan kargo guna mendukung food estate yang lokasinya terletak di Pulang Pisau dan Kapuas yang memproduksi jagung. Bahkan, jaraknya cukup dekat hanya dengan dua jam perjalanan.
Selain lokasinya dekat food estate, bandar udara ini juga terletak berdekatan dengan tambang batu bara dan emas milik sembilan perusahaan.
Bandara H. Muhammad Sidik juga bakal mendukung objek wisata seperti Danau Butong, Bumi Perkemahan Panglima Batur, dan Danau Trinsing.
Bandara tersebut memiliki luas terminal 1.250 meter persegi yang dapat menampung 55.000 penumpang per tahun.
Baca Juga
Dengan landas pacu sepanjang 1.400 meter, lebar 30 meter, bandara ini dapat menjadi tempat mendarat pesawat jenis ATR-72. Selain itu, fasilitas luas apron 80 m × 110 m dan taxiway seluas 173 m x 18 m.
Adapun, rute penerbangan yang dilayani di antaranya adalah Muara Teweh - Banjarmasin oleh pesawat perintis reguler milik maskapai Susi Air. Juga, pesawat charter milik Airfast melayani Balikpapan - Muara Teweh - Banjarmasin - Balikpapan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bakal meresmikan Bandara H. Muhammad Sidik Muara Teweh di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang menjadi konektivitas food estate, pada Selasa (30/3/2021). Wapres diagendakan akan berangkat menggunakan BAe RJ 85 menuju Bandara Tjilik Riwut yang dilanjutkan dengan penerbangan ke Muara Teweh pada pagi hari ini pukul 06.45 WIB menggunakan pesawat CN -295.