Bisnis.com, JAKARTA – CapitaLand, pengembang kondang Singapura yang juga memiliki sejumlah proyek di Indonesia, mengusulkan perbaikan terbesar grup tersebut yang akan melihat privatisasi bisnis pengembangan real estat serta konsolidasi manajemen dana dengan bisnis penginapan.
Berdasarkan skema tersebut, platform pengelolaan investasi dan pengelolaan dana grup serta bisnis penginapannya akan dikonsolidasikan ke dalam CapitaLand Investment Management (CLIM), yang akan dicatatkan pada pembukaan di Bursa Singapura.
Dengan aset yang dikelola (AUM) sekitar Sin$115 miliar, CLIM diharapkan menjadi manajer investasi real estat (Reim) terbesar di Asia, dan perusahaan Reim terbesar ketiga di dunia.
Pengembang properti terbesar Singapura itu mengumumkan restrukturisasi pada hari Senin (22 Maret) bersama dengan CLA Real Estate Holdings, unit kepemilikan tidak langsung yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings dan pemegang saham terbesar CapitaLand.
Sebagai bagian dari restrukturisasi yang diusulkan, bisnis pengembangan real estat grup akan ditempatkan di bawah kepemilikan pribadi CLA. Entitas ini akan mengembangkan dan menginkubasi proyek sebagai jalur pipa utama untuk CLIM.
Berdasarkan skema yang diusulkan, untuk setiap satu saham yang dimiliki di CapitaLand, pemegang saham yang memenuhi syarat akan menerima satu saham CLIM, antara 0,155 dan 0,143 unit CapitaLand Integrated Commercial Trust (CICT) dan uang tunai Sin$0,951.
Baca Juga
Nilai tersirat per saham untuk pemegang saham CapitaLand adalah Sin$4,102, berdasarkan modal saham saat ini. Ini adalah 24 persen di atas harga perdagangan terakhir CapitaLand dan mewakili premi sebesar 27 persen dari harga rata-rata volume tertimbang satu bulan.
Saham CapitaLand terakhir diperdagangkan pada Sin$3,31. Perusahaan meminta penghentian perdagangan sebelum pasar saham dibuka pada Senin (22/3/2021).
Lee Chee Koon, Kepala Eksekutif Grup CapitaLand, akan memimpin CLIM sebagai CEO grup. "Restrukturisasi ini tentang mempertajam fokus kami dan memposisikan diri untuk menjadi bisnis yang ringan aset dan hemat modal," kata Lee.
