Bisnis.com, JAKARTA – Singapura menjadi lokasi yang paling diinginkan untuk membeli rumah investasi bagi orang kaya di Asia.
Singapura terus menjadi "oasis untuk investasi karena lingkungan politik yang stabil serta langkah-langkah ekstensif yang diterapkan" oleh pemerintah untuk mengurangi kambuhnya infeksi Covid-19, kata konsultan properti Knight Frank dalam edisi terbaru The Wealth Report.
Laporan tersebut mencatat bahwa Singapura mengalami kontraksi harga rumah perdana hanya 0,2 persen pada 2020 karena pembatasan perjalanan mencegah calon investor asing memperoleh rumah di negara mungil itu.
Pencegahan perjalanan berkepanjangan membatasi arus masuk pengunjung ke negara kota itu dan mencegah calon investor asing yang tertarik membeli rumah di Singapura untuk melihat unit-unit secara fisik.
“Itu mengakibatkan penurunan penjualan rumah mewah secara keseluruhan sebesar 20,4 persen yoy dibandingkan dengan 2019,” kata Leonard Tay, Kepala Riset Knight Frank Singapura.
“Bersama dengan kurangnya peluncuran baru, rumah kelas atas di Singapura berjuang untuk mendapatkan daya tarik di tahun pandemi,” lanjutnya sebagaimana dilansir laman resmi PropertyGuru, perusahaan real estat online Singapura, yang di Indonesia memiliki Rumah.com.
Baca Juga
Indeks Perumahan Internasional Perdana Knight Frank (PIRI 100) menunjukkan bahwa empat kota di Asia Pasifik selain Singapura menempati lima tempat teratas, dengan Auckland mengambil tempat teratas, diikuti oleh Shenzen, Seoul, dan Manila.
Terlepas dari pandemi, 100 lokasi yang dicakup oleh PIRI 100 mencatat kenaikan harga rata-rata 1,9 persen, naik dari 1,8 persen pada 2019.