Bisnis.com, JAKARTA - Susi Pudjiastuti, eks Menteri Kelautan dan Perikanan, kembali bersuara terkait rencana impor komoditi garam untuk memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri.
Melalui akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti, Minggu (21/3/2021), Susi mengunggah pendapatnya soal impor yang akan menekan harga garam produksi petani lokal. Hal itu terjadi, jelas dia, bila impor garam dilakukan melebihi 1,7 ton.
Padahal, pemerintah memutuskan impor garam hingga 3 juta ton. Dia optimistis bahwa bila impor garam direalisasikan di bawah 1,7 ton, maka harga garam petani lokal bisa meningkat seperti sebelumnya.
"Bila impor garam bisa diatur tidak lebih dr 1,7 jt ton .. maka Harga garam petani bisa seperti tahun 2015 sd awal 2018 .. bisa mencapai rata2 diatas Rp 1500 bahkan sempat ke Rp 2500 .. sayang dulu 2018 kewenangan KKP mengatur neraca garam dicabut oleh PP 9," ujarnya melalui Twitter.
Bila impor garam bisa diatur tidak lebih dr 1,7 jt ton .. maka Harga garam petani bisa seperti tahun 2015 sd awal 2018 .. bisa mencapai rata2 diatas Rp 1500 bahkan sempat ke Rp 2500 .. sayang dulu 2018 kewenangan KKP mengatur neraca garam dicabut oleh PP 9 .. ??????????
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) March 21, 2021
Dalam unggahan sebelumnya, Susi Pudjiastuti bahkan meminta kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk bertindak terkait rencana impor garam tersebut.
Dalam unggahannya, dia menyebutkan akun Twitter dari Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDIP dan juga akun twitter resmi partai berlogo banteng tersebut.
Baca Juga
"Dearest Ibu Mega, please stop ekspor berlebihan .. Garam tidak boleh lebih dr 1.7 jt ton dan beras tidak usah impor ... please Ibu .. you are the one can make it happen," tulisnya.
Sebelumnya, Susi juga buka suara soal impor beras satu ton yang akan dilakukan pemerintah. Susi pun menyatakan sikap menolak terhadap kebijakan tersebut dengan alasan panen dalam negeri tahun ini cukup baik untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Susi meminta Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso agar tidak melakukan impor. "Pak Buwas Direktur Utama Bulog Budi Waseso), panen tahun ini sangat bagus .. jangan mau untk impor ...please fight Pak," katanya via Twitter, Kamis (18/3/2021).