Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirAsia Indonesia Optimistis Mulai Pulih Kuartal III/2021

AirAsia Indonesia optimistis mulai kembali pulih pada kuartal III atau IV/2021 dengan pemulihan penuhnya pada 2022.
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA – AirAsia Indonesia menangkap adanya sinyal pertumbuhan positif dari sektor penumpang pada kuartal III/2021 hingga kuartal IV/2021.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Y. Sinaga mulai menaruh harapan besar pada April ini dengan adanya prosedur tes kesehatan yang lebih murah dan mudah, yakni GeNose. Selain itu, sejauh ini program vaksinasi berjalan progresif.

Dengan proyeksi lebih dari 30 juta masyarakat yang divaksin sebelum Juni 2021 dan lebih banyak lagi yang divaksin setelah Juni, Vera menghadapi tahun ini dengan optimis. Apabila negara tetangga Indonesia, Malaysia dan Singapura juga melakukan hal sama, bisa menciptakan peluang kerja sama koridor travel.

“Kami bisa melihat recovery dari sektor perjalanan ini positif, belum di kuartal I/202I tapi mungkin pada kuartal III/2021 atau kuartal IV/2021,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (18/3/2021).

Pada Tahun Kerbau Logam ini, maskapai nasional tersebut menargetkan pertumbuhan penumpang hingga dua kali lipat pada tahun lalu. Pada 2020, AirAsia berhasil mengangkut sebanyak 2,18 juta penumpang.

Jumlah itu memang merosot drastis sebesar 73 persen dibandingkan dengan pada 2019 dengan sebanyak 7,96 juta penumpang. Tingkat keterisian atau load factor juga turun jauh hingga sebesar 15 persen menjadi 69 persen dari sebelumnya sebesar 84 persen.

Vera memaparkan selama ini kontribusi terbesar AirAsia Indonesia berada di rute internasional, sehingga upaya pemulihan yang penuh baru dapat dirasakan pada 2022.

“Kalau dari sisi frekuensi jumlah penumpang mencapai 2019 harapannya itu pada 2022. Dengan itu AirAsia akan berkembang baik pada 2021 tapi kalau kembali di 2019, Insya Allah berharap pada 2022,” imbuhnya.

Strategi utama yang diterapkan bertarif hemat tersebut adalah dengan merangkul ekosistem pariwisata untuk menggugah naiknya kepercayaan diri penumpang. Namun, memang lagi-lagi hal tersebut akan bergantung kepada perkembangan Covid-19.

Sebab, sesuai dengan arahan pemerintah untuk memastikan vaksin tertangani sebelum mendorong secara agresif pariwisata. Maskapai dengan kode QZ tersebut bersabar menunggu pulihnya tingkat permintaan bersama dengan proses vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper