Bisnis.com, JAKARTA - Animo masyarakat untuk mudik Idulfitri pada tahun ini bakal menguat dengan kemungkinan tidak adanya kebijakan larangan mudik seperti pada tahun lalu.
Ketua Umum Organda Andre Djokosoetono berharap pada tahun ini program vaksinasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah bisa mencapai jumlah sasaran yang telah direncanakan. Hal itu supaya masyarakat dapat mulai melakukan kegiatannya termasuk saat lebaran nanti.
"Kami memang berharap adanya pergerakan dari masyarakat pada lebaran. Namun memang belum bisa prediksi karena bangat bergantung implementasi vaksin dan pemulihannya," ujarnya, Selasa (18/3/2021)
Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai ada atau tidaknya kebijakan larangan mudik, masyarakat nampaknya tetap akan mudik pada tahun ini. Pasalnya pada mudik lebaran tahun lalu yang paling terdampak pandemi Covid-19 pun masyarakat tetap melakukannya kendati pemerintah telah melarangnya.
Tahun lalu, kata dia, sekitar 1 juta pemudik masuk Jawa Tengah. Tahun ini angak itu bisa mencapai 5 kali lipat hingga 10 kali lipat jika tak dikendalikan dengan baik.
"Bisa jadi tahun ini [lebih banyak lagi yang mudik] karena sudah ada vaksin dan hasilnya sudah makin membaik," katanya.
Baca Juga
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengantisipasi sejumlah faktor pendukung yang bakal mendorong animo masyarakat untuk mudik pada Idulfitri 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan terkait dengan mudik pada prinsipnya, tidak melarang. Kementerian berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, bahwa mekanisme mudik diatur bersama dengan pengetatan dan melakukan pelacakan terhadap masyarakat yang melakukan mudik.
“Beberapa isu strategis yang kami antisipasi, pasti terjadi lonjakan, karena program vaksinasi membuat masyarakat ingin bepergian, juga ada adanya insentif PPnBM juga membuat mobil bertambah, penggunaan tes GeNose juga membuat lebih confidence karena lebih murah,” ujarnya, Rabu (16/3/2021).