Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertajam Peran di Selat Malaka dan Singapura, Pelindo 1 Latih SDM

Program ini salah satunya ditujukan untuk memotivasi dan memperkuat pelayanan khususnya pemanduan Selat Malaka dan Singapura. Dia berharap mampu meningkatkan kompetensi masing-masing pihak.
Pelabuhan Kuala Tanjung. Sebagai hub internasional, pelabuhan ini didesain untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT (dead weight tonnage) serta berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum. /Pelindo I
Pelabuhan Kuala Tanjung. Sebagai hub internasional, pelabuhan ini didesain untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT (dead weight tonnage) serta berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum. /Pelindo I

Bisnis.com, JAKARTA - Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo 1 berupaya terus mendorong kompetensi sumber daya manusia dalam kegiatan kepelabuhanan.

Untuk itu, Pelindo 1 bersama dengan Kesyahbandaran Utama Belawan dan Indonesian Maritime Pilots Association (INAMPA) berkolaborasi untuk melaksanakan Penyegaran (refreshing) Pengujian Komunikasi Bahasa Inggris dan Soft Skill kepada Perwira Pandu, Nahkoda Kapal Patroli KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai), Operator VTS (Vessel Traffic Service), kru kapal pandu dan tunda.

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM (pandu, crew kapal tunda & pandu) dalam komunikasi pelayaran (marine english) serta kompetensi pandu yang beroperasional dalam pelayanan pemanduan di Selat Malaka dan Singapura.

Metode pelatihan dengan pengujian dan soft skill writing test, listening dan speaking serta kemampuan soft skill, berupa ceramah diskusi dan simulasi.

Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1 Ridwan Sani Siregar dalam sambutannya menyampaikan  bahwa pihaknya menyambut baik  kegiatan peningkatan kompetensi  yang dilaksanakan saat ini.

Pelatihan ini sesuai dengan komitmen Pelindo 1 yang mengedepankan layanan baik dari sisi sumber daya manusia maupun keamanan dan keselamatan pelayaran.

Terlebih sejak 2016, Kemenhub telah menunjuk Pelindo 1 sebagai operator yang melakukan pemanduan kapal asing dan domestik di Selat Malaka.

“Salah satu fokus Pelindo 1 di tahun 2021 ini adalah mengembangkan bisnis Marine Services, yang bertujuan untuk memaksimalkan manfaat ekonomi Selat Malaka sebagai salah satu selat tersibuk di dunia," ujarnya, Senin (8/3/2021).

Program ini salah satunya ditujukan untuk memotivasi dan memperkuat pelayanan khususnya pemanduan Selat Malaka dan Singapura. Dia berharap mampu meningkatkan kompetensi masing-masing pihak.

Saat ini bisnis Marine Services Pelindo 1 di Selat Malaka dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang meliputi 127 orang pilot/pandu bersertifikat dan berpengalaman, 35 Unit kapal pandu, 22 Unit Kapal Tunda, 30 Unit Pilot Portable Unit, 10 Unit Automatic Identification System (AIS), dan 12 VTS stations.

Perairan Selat Malaka merupakan salah satu jalur laut paling penting di Kawasan Asia Tenggara. Memiliki panjang 550 mil laut, jalur ini merupakan jalur sempit yang sangat sibuk, sehingga rawan terjadi kecelakaan.

Pada 2017, Indonesia telah ditetapkan sebagai pelaksana pemanduan terhadap kapal yang melintas Selat Malaka.

Hal ini menjadikan pemanduan di wilayah Selat Malaka menjadi sangat penting terutama dalam menjamin keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang berlayar serta menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.

“Petugas Pandu, operator VTS  Perwira Pandu, Nahkoda Kapal Patroli KPLP serta Crew Kapal Pandu dan Tunda merupakan pihak-pihak yang pertama kali berkoordinasi dan berinteraksi dengan kapal asing yang masuk ke Pelabuhan Belawan, tentu efektifnya interaksi ditentukan adanya kesepahamamn dalam berkomunikasi, sehingga skill dalam Bahasa Inggris sangat menentukan," kata Kepala Syahbandar Utama Belawan Jhonny Silalahi.

Dia berharap pengguna jasa yang masuk ke Pelabuhan Belawan mendapatkan layanan yang excelent dan tergambar adanya kolaborasi yang maksimal.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo berharap kemampuan personil pandu dan krulainnya dalam Bahasa Inggris kembali diasah sehingga mengupdate kemampuan bahasa dan mengikuti perkembangan baru dengan pengetahuan level yang sama.

"Kemampuan Bahasa Inggris sangat efektif dalam mendukung keselamatan dan keamanan dalam dunia pelayaran karena hal ini dibutuhkan dalam koordinasi. Peningkatan kompetensi SDM ini tentu dapat mendukung peningkatkan pelayanan keselamatan dan keamanan perlindungan maritim,” jelas Agus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper