Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui anak usahanya, PT Prima Terminal Petikemas (Prima TPK), dan konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) bersama dengan DP World FZE siap berekspansi setelah secara resmi bekerja sama mengelola Belawan New Container Terminal (BNCT).
Group Chairman and Chief Executive Officer DP World Sultan Ahmed Bin Sulaye menilai kemitraan strategis antara perusahaan dengan INA dengan operator pelabuhan pelat merah Pelindo, akan mengoptimalkan Selat Malaka sebagai salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia.
Dia optimistis dapat membantu Indonesia memperluas Terminal Peti Kemas Baru Belawan dan mendukung ambisi Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan perekonomian Sumatra melalui infrastruktur pelabuhan.
“Dengan investasi teknologi mutakhir yang berkelanjutan dan menerapkan standar keselamatan tertinggi, kami ingin menghilangkan hambatan dan inefisiensi dan memungkinkan arus perdagangan antara Indonesia dan dunia,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (23/6/2023).
Dalam jangka panjang, kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas BNCT menjadi 1,4 juta TEUs, naik dari saat ini yang hanya 600.000 TEUs. BNCT juga akan bertujuan untuk menarik lebih banyak direct call, mengurangi ketergantungan Sumatera Utara pada pelabuhan hub regional untuk mengakses pasar regional dan global.
Rencana ekspansi dan modernisasi akan memperkuat posisi BNCT sebagai pintu gerbang perdagangan dan logistik utama di Selat Malaka.
Baca Juga
“Bersamaan dengan modernisasi infrastruktur maritim, DP World juga akan bekerja sama dengan para mitra untuk menghubungkan terminal dan pelabuhan kecil lainnya di Pulau Sumatera agar bisa mengurangi biaya logistik peti kemas di Sumatera Utara,” imbuhnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, selalu ada nilai strategis untuk pemerataan dan percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional melalui pembangunan pelabuhan, termasuk terminal peti kemas baru di Pelabuhan Belawan ini yang diyakini dapat mendukung hilirisasi untuk memaksimalkan ekspor di pelabuhan baru. cara dan juga mengakselerasi perekonomian di Sumatera Utara yang terus berkembang.
Hal ini, lanjut Erick, sesuai dengan tujuan pembangunan pelabuhan Terminal yang akan memperkuat ekosistem industri pelabuhan nasional, serta daya saing pelabuhan Indonesia sebagai jalur perdagangan strategis di Asia Tenggara dan internasional.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menegaskan perjanjian optimistis bahwa perjanjian ini akan menjadi katalis untuk pengembangan BNCT lebih lanjut sebagai terminal peti kemas kelas dunia, terhubung dan terintegrasi penuh yang menjadi dasar untuk peningkatan perdagangan dan memberikan keuntungan bagi para eksportir, industri hilir, dan masyarakat.
“Realisasi kolaborasi Investasi dan Operasi Belawan merupakan perluasan bisnis dan kemitraan strategis, yang merupakan pilar utama peta jalan 2023 kami. Kerja sama ini juga menjadi bukti bahwa setelah merger, tingkat kepercayaan investor terhadap Pelindo semakin meningkat,” terangnya.