Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operator UEA Masuk ke Jawa Timur, Ini Sikap Pelindo III

DP World sebelumnya menjalin kemitraan dengan PT Pelindo III (Persero) di Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS). Kini DP world bersama Maspion Group akan membangun terminal peti kemas berkapasitas 3 juta TEUs dengan investasi US$1,2 miliar
Ilustrasi: Kapal kargo melego jangkar di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9)./ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi: Kapal kargo melego jangkar di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9)./ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia III atau Pelindo III menilai masuknya DP World asal Uni Emirat Arab (UEA) untuk membangun pelabuhan peti Kemas di Gresik bersama Grup Maspion akan membantu kelancaran arus barang yang melalui Pelabuhan di Indonesia di sepanjang Selat Madura (Gresik dan Tanjung Perak).

VP Corporate Communication PT Pelindo III R. Suryo Khasabu menghormati pihak-pihak swasta yang sudah masuk maupun akan masuk dalam bisnis kepelabuhanan. Dia mengharapkan dengan kehadiran DP World yang pernah bersinergi dengan Pelindo III dapat mendukung kelancaran arus barang yang melalui Pelabuhan di Indonesia termasuk di sepanjang Selat Madura (Gresik dan Tanjung Perak).

Selain itu, kata dia, dengan adanya hal tersebut, akan meningkatkan motivasi bagi perseroan untuk berinovasi dan memberi pelayanan terbaiknya bagi pengguna jasa. Operator BUMN, tekannya, juga harus memiliki nilai lebih di benak pengguna jasa sehingga tetap memikat mereka untuk menggunakan jasa Pelindo III.

“Dari semua itu pada prinsipnya Pelindo III terbuka dengan hadirnya badan usaha pelabuhan [BUP] swasta. Walaupun nanti akan ada BUP lain, tentunya tiap-tiap BUP akan memiliki segmen masing-masing sehingga tiap-tiap BUP pasti akan memiliki kelebihan masing-masing yang pada akhirnya customer akan memilih mana yang terbaik bagi mereka,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (8/3/2021).

Dia menuturkan bahwa sejauh ini di sepanjang Selat Madura setidaknya sudah ada beberapa pelabuhan umum yakni Pelabuhan Manyar yang ada di Kawasan Industri Terintegrasi JIIPE di Gresik, Siam Maspion Terminal, Pelabuhan Gresik, Pelabuhan Tanjung Perak. Di Pelabuhan Tanjung Perak termasuk di dalamnya terdapat Berlian Jasa Terminal Indonesia, Terminal Petikemas Surabaya, Terminal Teluk Lamong, dan Pelabuhan Tanjung Perak itu sendiri.

Sejauh ini untuk pengelolaan pelabuhan dan terminal di lingkungan Pelindo III masih sepenuhnya dilakukan oleh internal. Sinergi dengan swasta, lanjutnya, ada di kawasan JIIPE. Di kawasan JIIPE Pelindo III Group kolaborasi dengan AKR Group

Adapun operator pelabuhan terkemuka Uni Emirat Arab DP World menandatangani  perjanjian pembangunan pelabuhan kontainer internasional dan kawasan industri logistik di Gresik, sekitar 20 kilometer dari Surabaya.

DP World sebelumnya menjalin kemitraan dengan PT Pelindo III (Persero) di Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS). Kini DP world bersama Maspion Group akan membangun terminal peti kemas berkapasitas 3 juta TEUs dengan investasi US$1,2 miliar atau Rp17,2 triliun (kurs Rp14.300 per dolar Amerika Serikat).

Perjanjian itu juga menyertakan grup investasi global Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ). Mereka akan mendirikan perusahaan patungan untuk mengelola terminal kontainer berkapasitas 3 juta TEUs serta kawasan industri dan logistik terintegrasi seluas 110 hektare yang mungkin diperluas pada masa mendatang.

CEO DP World Sultan Ahmed bin Sulayem mengatakan bahwa pembangunan ini didasari potensi Indonesia yang diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi, ditopang oleh populasi yang besar.

Sultan melihat prospek kerja sama dengan Maspion Group sangat cerah, apalagi grup ini sudah berpengalaman menangani area pelabuhan dan kawasan industri sekaligus. Bersama SCG Chemicals (Singapore) Pte. Ltd., Maspion mengelola jetty di Manyar, Gresik, untuk bongkar muat kargo curah cair dan gas yang menunjang aktivitas perusahaan manufaktur di Kawasan Industri Maspion.

Pengalaman itu mirip dengan apa yang diterapkan DP World di Pelabuhan Jebel Ali, Dubai, di mana terdapat pelabuhan peti kemas yang terintegrasi dengan kawasan industri yang melibatkan sekitar 8.000 perusahaan. Sultan mengestimasi integrasi pelabuhan dan kawasan industri itu telah menyumbang 32 persen produk domestik bruto Dubai.

Menurut rencana, pengerjaan proyek di Gresik akan dimulai kuartal III/2021 dan operasi komersial dimulai 2023. Sultan memperkirakan pelabuhan peti kemas dan kawasan industri di Gresik akan membuka 1.200 lapangan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper