Bisnis.com, JAKARTA – Pengakhiran kerja sama pengelolaan Terminal Peti Kemas Surabaya oleh Pelindo III pada 2 tahun lalu tidak membuat Dubai Port (DP) World kecewa. Salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia itu malah melirik merger Pelindo sebagai peluang untuk kembali mengelola pelabuhan milik BUMN Indonesia.
Bakal masuknya DP World itu menjadi salah satu dari lima berita pilihan Bisnisindonesia.id atas rangkaian perkembangan sepanjang Senin (1/11/2021) selain Alibaba Group Holding Ltd dan Amazon.com Inc yang makin menancapkan taring bisnisnya di Indonesia.
Kedua tech giants asal China dan Amerika Serikat seolah saling tak mau kalah memperebutkan pengaruh di berbagai lini industri teknologi Tanah Air.
Terdapat pula perkembangan positif mengenai kinerja manufaktur Indonesia yang memasuki kuartal IV/2021 kembali menunjukkan tajinya, terefleksi dari torehan Purchasing Managers' Index (PMI) Oktober yang menyentuh 57,2 alias rekor tertinggi ekspansi manufaktur.
Dari sektor properti, pemerintah disarankan memperpanjang masa berlaku insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang akan berakhir pada 31 Desember 2021 untuk menjaga kesinambungan tren positif investasi dan bisnis real estat.
Dari KTT Perubahan Iklim di Glasgow, muncul kabar bahwa Indonesia termasuk di antara negara-negara menandatangani kesepakatan besar yang menghentikan deforestasi. Konsekuensinya, Indonesia harus menghentikan perkembangan perkebunan sawit secara bertahap.
Selain itu, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id. Berikut ini adalah intisari dari setiap berita pilihan:
Dubai Port (DP) World, salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia, melirik merger Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebagai peluang untuk kembali mengelola pelabuhan milik BUMN Indonesia.
Masuk melalui Indonesia Investment Authority (INA), DP World menjajaki peluang investasi di ekosistem logistik Pelindo, mulai dari hinterland, terminal domestik, lapangan kargo, sistem jaringan, transportasi menuju dan dari pelabuhan, hingga zona industri.
Rencana penjajakan itu dikukuhkan dalam perjanjian kemitraan strategis DP World dengan INA senilai US$7,5 miliar atau sekitar Rp106,5 triliun. Bahkan, untuk memuluskan penjajakan, keduanya membentuk konsorsium dan tim kerja.
2. Alibaba & Amazon Saling Intip Strategi Berebut Pasar Indonesia
Alibaba dan Amazon.com kian menancapkan taring bisnisnya di Indonesia. Keduanya saling tak mau kalah berebut pengaruh di berbagai lini industri teknologi Tanah Air.
Keduanya memiliki rekam jejak yang cukup signifikan dalam hal investasi ke berbagai sektor teknologi di dalam negeri, mulai dari pendanaan ke perusahaan rintisan (startup) dagang-el, pangkalan data (data center), hingga teknologi finansial (tekfin).
Mereka diramalkan bakal lebih sengit memperebutkan ceruk investasi ke aplikasi super di ekosistem perbankan digital dan teknologi finansial di Indonesia.
3. Makin Bertaji, PMI Oktober 2021 Pecah Rekor Ekspansi Manufaktur
Kinerja manufaktur memasuki kuartal IV/2021 kembali menunjukkan taji, terefleksi dari Purchasing Managers' Index (PMI) Oktober yang menyentuh 57,2 alias rekor tertinggi. Jadi, dalam 2 bulan berturut-turut, PMI manufaktur Indonesia meninggalkan zona kontraksi setelah bulan lalu berada di level 52,2.
PMI di atas ambang 50 menunjukkan adanya ekspansi pada sektor industri pengolahan nonmigas. Sebaliknya, di bawah 50 mencerminkan kontraksi.
Menurut data terkini IHS Markit, angka tersebut menunjukkan keyakinan terhadap bisnis di Indonesia secara keseluruhan membaik pada Oktober dengan harapan perbaikan terus berlanjut.
4. Jaga Tren Positif Investasi Real Estat, Hapus PPN DTP Bertahap
Pemerintah disarankan memperpanjang masa berlaku insentif PPN DTP yang akan berakhir pada 31 Desember 2021 untuk menjaga kesinambungan tren positif investasi dan bisnis real estat. Menurut IPW, jika insentif tersebut hendak dihapuskan, sebaiknya dilakukan secara bertahap.
Ilustrasi proyek perumahan yang masih dalam proses pembangunan. — Istimewa
Kondisi saat ini, yang memutar roda bisnis properti adalah segmen menenengah ke atas yakni mereka yang membeli hunian dengan harga lebih dari Rp1 miliar. Berkat insentif PPN, roda properti sedang tancap gas, kalau mendadak direm, itu bisa membuat tergelincir.
Pemerintah harus punya kebijakan yang balance, kapan membuat pelonggaran dan kapan memperketatnya kembali. Jadi, pengembalian PPN harus secara bertahap.
5. RI Ikut Teken Kesepakatan COP26, Hentikan Perkebunan Sawit
Sekelompok pemimpin di KTT COP26 akan menandatangani kesepakatan besar pertama pada Selasa (2/11/2021) sebagai janji untuk menghentikan deforestasi pada 2030.
Terkait dengan hal ini, Indonesia disebutkan akan mengendalikan pengembangan perkebunan sawit yang dianggap merusak hutan sehingga menyumbang perubahan iklim ke arah yang buruk.
Penandatangan kesepakatan itu di Glasgow, Skotlandia, itu juga akan mencakup Brasil, karena sebagian besar hutan hujan Amazon telah ditebang dan itu berkontribusi terhadap perubahan iklim karena menghabiskan hutan yang menyerap sejumlah besar gas CO2 yang menghangat.
Selamat membaca!