Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Singapura diprediksi pulih ke level sebelum Covid-19 pada kuartal IV/2021 dan menjadi salah satu pasar utama dalam pertumbuhan di Asia Pasifik, dengan pasar properti logistik memainkan peran penting dalam proses tersebut.
Dengan prediksi tersebut, Singapura diharapkan menjadi salah satu pasar utama yang memimpin pertumbuhan di Asia Pasifik dengan pertumbuhan 4,5 persen atau lebih, ungkap konsultan properti Cushman & Wakefield.
“Aliran ke real estat diharapkan dapat dilanjutkan karena kepercayaan dalam pemulihan yang lebih luas menguat secara global. Likuiditas diperkirakan meningkat menjelang akhir tahun karena subsektor perkantoran yang melemah bergabung dengan kondisi yang sudah kuat untuk logistik dan aset residensial,” kata Shaun Poh, Direktur Eksekutif Pasar Modal di Cushman & Wakefield.
Dalam The Signal Report: Investor's Quarterly Guide to 2021 terbaru, Cushman & Wakefield mencatat bahwa pasar properti logistik negara kota ini didukung oleh perubahan preferensi konsumen dan percepatan pertumbuhan e-commerce, demikian dilansir laman resmi portal PropertyGuru.
Permintaan untuk real estat industri didorong di sisi produksi oleh produsen yang ingin membangun persediaan pengaman dan didukung oleh produsen yang ingin memperpendek rantai pasokan. Ini dibuktikan dengan kenaikan luas dalam sewa properti industri lokal selama kuartal terakhir 2020.
Nilai rumah di Singapura umumnya meningkat pada 2020, sementara pertumbuhan tarif sewa melambat.
Baca Juga
“Sementara harga sewa rumah pribadi turun 0,6 persen yoy pada 2020, harga terus cenderung lebih tinggi sebesar 2,2 persen yoy selama periode yang sama,” kata Shaun.
Cushman & Wakefield mengatakan investor real estat masih wait and see pada 2020, yang mengakibatkan penurunan 29 persen dalam total volume investasi properti.
Namun, diperkirakan total volume investasi real estat di Asia Pasifik bangkit kembali tahun ini menjadi sekitar US$165 miliar atau sekitar 90 persen dari level 2019.
“Rebound aktivitas investasi di kawasan ini didukung oleh kepercayaan investor yang lebih besar karena Asia Pasifik memimpin pemulihan ekonomi di seluruh dunia. Kawasan ini juga memanfaatkan momentum positif yang didukung oleh lonjakan investasi pada kuartal terakhir 2020,” kata Shaun.