Bisnis.com, JAKARTA – Regulator perbankan utama China mengaku sangat khawatir tentang risiko yang muncul dari gelembung di pasar keuangan global dan sektor properti, yang memicu kecemasan baru tentang pengetatan lebih lanjut di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Gelembung di pasar Amerika Serikat dan Eropa dapat meledak dan harus menghadapi koreksi cepat atau lambat, kata Guo Shuqing, Ketua China Banking and Insurance Regulatory Commission (CBIRC).
Regulator keuangan China sedang berusaha keras untuk mencoba mengekang risiko di dalam negeri sambil membatasi gangguan dari luar negeri karena ekonomi terbuka lebih luas untuk modal asing.
CBIRC pada Januari berjanji tetap "terdepan dari risiko sistemik," setelah membatasi pinjaman bank ke pasar properti, memangkas aktivitas perbankan bayangan, dan mengklaim kemenangan dalam mengendalikan ekspansi liar dalam pinjaman peer-to-peer.
Steven Leung, Direktur Eksekutif UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd, menyatakan bahwa kebijakan moneter China tidak semudah AS dan Eropa. "Komentar terbaru ini akan menimbulkan kekhawatiran pengetatan lebih lanjut," ungkapnya.
Saham Asia jatuh dan kontrak berjangka AS menurun karena komentar Guo. MSCI Asia Pacific Index menghapus kenaikan sebelumnya sebanyak 0,8 persen.
Baca Juga
Indeks CSI 300 di China turun sebanyak 1,4 persen dan indeks utama Hong Kong turun hampir 1 persen. Obligasi pemerintah China naik dari pergeseran menuju aset surga, mengirimkan imbal hasil pada catatan patokan 10-tahun ke level terendah hampir 3 pekan.
"Beijing menyebut reli pasar luar negeri sebagai gelembung tidak akan membantu sentimen di saham Hong Kong, yang telah melihat arus masuk yang kuat dari daratan," kata Castor Pang, Kepala Riset Core Pacific-Yamaichi.