Bisnis.com, JAKARTA - Asosisasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai pembangunan Dermaga II Telaga Punggur di Batam bisa memperlancar lalu lintas logistik produk unggulan dan mendorong pertumbuhan ekonomi setempat.
Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan keberadaan dermaga baru yang mampu melayani kapal feri berukuran hingga 5.000 GT tersebut juga akan meningkatkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA).
"Infrastruktur dermaga feri ini sangat efektif bagi pelaku industri di Batam untuk melakukan pengiriman bahan baku maupun hasil-hasil produksi industri di KEK Batam," ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Senin (1/3/2021).
Berdasarkan data yang ada, kata dia, tercatat hingga kuartal III/2020 BP Batam telah mencapai US$389 juta untuk 1.090 proyek. Keberadaan dermaga baru tersebut dinilai akan menggairahkan perekonomian Batam di tengah pandemi Covid-19.
“Bila kondisi perekonomian global, regional ASEAN dan nasional sudah kembali normal setelah masalah pandemi Covid-19 mampu diatasi, maka keberadaan dermaga baru tersebut juga dapat mendorong ekspor komoditi unggulan dari Batam," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meresmikan dermaga II ASDP Telaga Punggur pada 25 Februari 2021. Dermaga ini mulai dibangun pada 3 Februari 2020 dan telah dinyatakan rampung pada 28 November 2020.
Baca Juga
Proyek Dermaga II Telaga Punggur senilai Rp 60 miliar ini merupakan dermaga jenis moveable bridge dengan tipe quay wall berkapasitas 80 ton dengan panjang 75 meter dan lebar 12 meter dengan kedalaman kolam 5–10 meter untuk kapal dengan draft hingga 4,125 meter.
Dermaga ini mampu disandari kapal berukuran 560 GRT hingga 5.000 GRT. Adapun dermaga eksisting yang beroperasi saat ini, yakni dermaga 1 dengan kapasitas 30 ton dan bisa disandari kapal maksimal 1.500 GRT.
Sementara itu, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan dermaga ini akan melayani kapal lintasan jarak jauh dengan waktu tempuh pelayaran 6–20 jam.