Bisnis.com, JAKARTA – Angka tetap produksi padi 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa luas panen padi pada tahun tersebut lebih rendah dibandingkan dengan 2019. Meski demikian, harga beras cenderung stabil sepanjang tahun.
Kepala BPS Suhariyanto mengemukakan luas panen padi pada 2020 mencapai 10,66 juta hektare (ha). Angka ini turun sebanyak 20.610 ha atau 0,19 persen dibandingkan dengan 2019 yang sebesar 10,68 juta ha.
Meski luas panen turun, BPS mengungkapkan angka produksi cenderung naik. Yakni dari 54,60 juta ton gabah kering giling (GKG) pada 2019 menjadi 54,65 juta ton GKG pada 2020 atau naik 45.170 ton.
“Meski luas panen turun, tetapi ada kenaikan produksi karena ada kenaikan produktiivtas. Hal ini yang menyebabkan harga stabil dan tidak menimbulkan inflasi,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (1/3/2021).
Dilihat dari kondisi penanaman menurut sub round atau musimnya, kenaikan produksi padi terjadi pada sub round Mei–Agustus dan September–Desember 2020. Masing-masing naik sebesar 1,14 juta ton GKG (6,04 persen) dan 2,68 juta ton GKG (22,54 persen) dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
Jika dikoversi dalam bentuk beras, total produksi pada 2020 mencapai 31,33 juta ton atau naik sebanyak 21.460 on atau 0,07 persen dibandingkan dengan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton.
Baca Juga
Menurut provinsinya, kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2020 terjadi di Provinsi Lampung, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Selatan. Sementara itu, provinsi yang mencatatkan penurunan produksi di antaranya Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.