Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Alokasikan Rp699,43 Triliun, Ini Fokus PEN 2021

Anggaran PEN 2021 berfokus pada lima bidang untuk menanggulangi pandemi dan membangkitkan ekonomi nasional pada tahun ini. Apa saja? 
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan mengalokasikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sebesar Rp699,43 triliun untuk menanggulangi pandemi dan membangkitkan ekonomi nasional pada 2021. 

Dana tersebut meningkat dari alokasi sebelumnya yang sebesar Rp695,2 triliun atau meningkat 20,63 persen dari realisasi anggaran PEN 2020. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa kenaikan anggaran itu diharapkan bisa menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional terutama mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2021. 

Anggaran PEN 2021 berfokus pada lima bidang yakni, kesehatan sebesar Rp176,3 triliun, perlindungan sosial Rp157,4 triliun, dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi Rp186,8 triliun, insentif usaha dan pajak Rp53,9 triliun, serta program prioritas Rp125,1 triliun. 

Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan RI menilai, bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini masih memiliki daya tahan, karena pemerintah melakukan kebijakan ekonomi yang cepat dan terukur dan lebih dari biasanya.

"Kalau kita lihat ada fleksibilitas dalam APBN untuk melakukan realokasi dan refocusing,” ujarnya seperti dikutip, Rabu (25/2).

Menurutnya, dengan kebijakan tersebut tren pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan sejak kuartal II-IV 2020. 

“Diharapkan juga meningkat di kuartal I 2021 ini. Oleh karena itu APBN tetap jadi countercyclical dan program vaksinasi diharapkan efektif sehingga pemulihan ekonomi bisa diperkuat,” tambah Kunta. 

Menurutnya, secara umum PEN cukup optimal dalam mendorong perekonomian, karena beberapa survei, seperti dari Indonesian High Frequency, World Bank, dan lain-lain, menilai program perlindungan sosial membantu daya beli masyarakat di tengah kondisi pandemi. 

"Cakupan perlindungan sosial dan targeting makin baik. Hasil survei untuk UMKM menunjukkan intervensi ini membuat mayoritas UMKM mampu bertahan,” terang. 

Adapun untuk 2021, pemerintah mencanangkan untuk melakukan penguatan langkah menanggulangi pandemi dan pemulihan ekonomi, “Jadi kebijakan prioritasnya untuk vaksinasi, penguatan 3M dan 3T, termasuk PPKM Mikro, serta program PEN, dengan begitu kita optimistis ekonomi bergerak di 2021 ini pada pertumbuhan 4,5 persen-5,3 persen,” ujarnya. 

Piter Abdullah, Direktur Riset CORE menilai bahwa sesungguhnya yang dihadapi memang bukan permasalahan ekonomi tapi permasalahan pandemi.

"Perekonomian kita terdampak oleh pandemi. Kita harus yakini kalau pandemi ini bisa kita atasi maka perekonomian kita akan bangkit," ujarnya.

Lebih lanjut, Piter Abdullah menyatakan, pemulihan ekonomi memang sudah dalam jalur yang tepat dan sudah menunjukkan perbaikan, data BPS menunjukkan hampir di semua sektor usaha mulai membaik.

Kendati begitu, Piter mengingatkan, efektivitas program PEN memang tidak secara langsung memulihkan perekonomian nasional, namun memang ditujukan pertama untuk mengatasi pandemi, kedua membantu masyarakat dan dunia usaha sehingga Ketika pandemi mereda perekonomian kita siap untuk bangkit.

“Pemerintah mesti tetap fokus pada penanggulangan pandemi, lalu peningkatan kecepatan dan ketepatan bantuan kepada masyarakat terdampak, termasuk peningkatan bantuan kepada dunia usaha, juga percepatan implementasi UU Cipta Kerja, karena salah satu syarat kita bisa pulih adalah melalui investasi yang sudah kita siapkan dalam undang-undang tersebut," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper