Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Galang Pendanaan Rp8,7 Triliun, Ini Rencana Bos AirAsia Tony Fernandes

AirAsia Group menyiapkan sejumlah aksi korporasi guna menggalang pendanaan hingga 2,5 miliar ringgit atau setara Rp8,7 triliun.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (dari kiri), berbincang dengan CEO Grup AirAsia Tony Fernandes dan Executive Chairman Grup AirAsia Berhad dan Co-Group CEO AirAsia X, Datuk Kamarudin Meranun di sela-sela peluncuran rute baru di Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (dari kiri), berbincang dengan CEO Grup AirAsia Tony Fernandes dan Executive Chairman Grup AirAsia Berhad dan Co-Group CEO AirAsia X, Datuk Kamarudin Meranun di sela-sela peluncuran rute baru di Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – AirAsia Group sedang menyiapkan sejumlah aksi korporasi maupun pinjaman guna mendanai operasi di sejumlah wilayah, termasuk Indonesia. 

Grup CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan perseroan menghadapi situasi yang sulit yang mana pembatasan perjalanan secara global belum pernah terjadi sebelumnya. Pil pahit terpaksa ditelan, antara lain menyetop operasi di Jepang dan divestasi saham di India.

Tony optimis dapat mencapai target pendanaan sebesar 2,5 miliar ringgit atau sekitar Rp8,7 triliun. Tahap pertama pendanaan diperoleh lewat private placement minggu lalu yang menghasilkan 250 juta juta ringgit. 

Dia menambahkan, AirAsia juga tengah berupaya mendapat restu pinjaman dengan skema Skema Jaminan Prihatin Danajamin, program stimulus Pemerintah Malaysia. Secara bersamaan, AirAsia juga juga tengah berdiskusi untuk mengupayakan pendanaan lainnya di sejumlah negara jaringan utama seperti Thailand, Indonesia, dan Filipina.

“Langkah-langkah peningkatan modal dan pendanaan lainnya sedang dipertimbangkan, termasuk peningkatan modal untuk entitas digital kami,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (23/2/2021).

Tony menyebutkan kejelasan lebih lanjut mengenai semua upaya pendanaan dapat diketahui pada akhir Maret. Tony juga berharap pemulihan dapat terwujud secara bertahap pada 2021 untuk semua pasar utama AirAsia dan potensi pemulihan menyeluruh dalam dua tahun mendatang.

Sepanjang pandemi 2020, AirAsia telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat transformasi digital. Itu dilakukan untuk menjadi lebih dari sekadar maskapai penerbangan. AirAsia memperkenalkan berbagai produk dan layanan baru yang menambah sumber pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper