Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia National Shipowners Association (INSA) mendorong terealisasikannya sistem booking online di jasa angkutan logistik guna menghasilkan tarif logistik yang lebih kompetitif.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan Inpres No.5 tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE). Melalui NLE ini, diharapkan biaya logistik akan turun menjadi 17 persen. Penurunan biaya logistik yang disasar, utamanya berasal dari efisiensi transportasi dan trucking, yang selama ini berkontribusi sebesar 10 persen dari biaya logistik.
“Aspek transparansi juga dapat dicapai dengan mengembangkan sistem booking online di angkutan kontainer. Lewat ini, pengguna jasa bisa dapat informasi harga, jadwal layanan, dan ruang muat kapal secara transparan," ujarnya, Minggu (21/2/2021).
Carmelita melanjutkan sistem booking online pun tak cukup dan kedepannya akan lebih efektif dengan ekosistem logistik nasional (National Logistic Ecosystem/NLE). Dia yakin pelaksanaannya bisa lebih transparan dan efisien apabila semuanya sudah mulai digital. Dimulai dari peti kemas hingga truk pasti akan dapat ditekan dari sisi layanan harga.
Carmelita yang juga Ketua Dewan Pembina ABUPI menjelaskan Presiden Joko Widodo, sejak awal pemerintahannya memiliki cita-cita besar mengembalikan kejayaan maritim kita. Perhatiannya terhadap sektor maritim dan logistik sangat tinggi. Kebijakan Jokowi bersama jajarannya terhadap sektor maritim ini sekaligus menunjukkan arah yang positif dalam mengoptimalkan potensi maritim Tanah Air.
Berdasarkan Studi Organisation for Economic Cooperation and Development/ OECD menekankan bahwa peranan pelabuhan cukup besar bagi ekonomi nasional. Pembangunan fasilitas infrastruktur pelabuhan akan berdampak pada penurunan biaya logistik. Dampak lanjutan dari bertambahnya fasilitas infrastruktur pelabuhan juga dapat meningkatkan PDB per kapita, dan penyerapan tenaga kerja.
Oleh karena itu dia juga menyambut baik keberadaan Pelabuhan Patimban yang baru saja beroperasi. Pihaknya menaruh banyak harapan kepada pelabuhan yang beroperasi di Subang, Jawa Barat tersebut supaya bisa dioperasikan dengan cara lebih modern dan efisien dengan berproduktivitas tinggi. Sehingga, nantinya patimban bisa menjadi barometer bagi pelabuhan lain untuk membangun daya saing.