Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM Dorong Industri Serap Gas dari Lapangan Sinamar

Masih terbatasnya pembeli gas untuk Lapangan Sinamar menjadikan lapangan tersebut belum dapat diproduksikan. Oleh karena itu, pemerintah dorong industri untuk segera menyerap gas dari lapangan ini.  
GEDUNG KEMENTERIAN ESDM Bisnis/Himawan L Nugraha
GEDUNG KEMENTERIAN ESDM Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -Pemerintah mendorong tumbuhnya industri di Sumatera Barat agar menyerap gas dari Lapangan Sinamar, Blok South West Bukit Barisan yang terletak di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan masih terbatasnya pembeli gas untuk Lapangan Sinamar, sehingga menjadikan lapangan tersebut belum dapat diproduksikan. 

Padahal, kata Tutuka, lapangan tersebut cadangannya termasuk menengah yaitu sebesar 245 BSCF dengan potensi produksi sebesar 35 MMScfd dan 800 barel kondensat per hari.

Rencananya gas dari Lapangan Sinamar yang dikelola PT Rizki Bukit Barisan (RBB) tersebut, akan mulai diproduksikan pada kuartal IV/2023 sebesar 2 MMSCFD. Adapun gas yang akan diproduksikan akan digunakan untuk pembangkit listrik ke PLN dengan kapasitas 10 megawatt.

Tutuka melanjutkan, berbeda dengan minyak bumi, gas baru dapat diproduksikan apabila konsumennya telah tersedia. 

"Potensi gas yang besar itu tidak akan dikeluarkan dari bawah tanah kecuali kalau ada pembeli. Menyimpan gas itu sangat susah. Jadi yang paling murah simpan aja di bawah tanah. Dengan demikian, produksi gas tergantung pihak-pihak di sini bagaimana mengembangkan gas tersebut," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Senin (15/2/2021).

Pertumbuhan industri di Sumatera Barat, lanjutnya, akan menyerap gas yang banyak. Pasalnya, industri akan membutuhkan listrik yang pembangkitnya berbahan bakar gas

"Kita tahu di Sumatera Barat potensi pertanian juga besar. Kalau itu bisa dikembangkan akan menyerap produksi gas," tambahnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Suparno yang turut hadir dalam kunjungan kerja itu menyatakan, percepatan pengembangan lapangan Sinamar sangat penting dalam rangka meningkatkan penggunaan energi bersih.

"Komisi VII juga mendorong agar negosiasi dengan calon-calon pembeli potensial dari pihak sektor pengembangan energi seperti PLN dan Pertamina, bisa lebih dipercepat sehingga sumber daya migas yang sudah tersedia bisa segera dimanfaatkan," ungkapnya. 

Kegiatan eksplorasi migas di lapangan Sinamar telah berlangsung lama sejak PT Caltex mulai beroperasi di wilayah kerja blok Singkarak pada 1981. Kemudian, PT RBB mengambil alih kegiatan eksplorasi wilayah tersebut sejak 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper