Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. telah menyalurkan gas perdana ke pipa induk dengan volume gas 3 MMscfd untuk dua kawasan industri.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menjelaskan pihaknya telah memulai penyaluran pada Senin (1/2/2021) di Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITIC) dan Kawasan Industri GIIC Deltamas, Bekasi Jawa Barat.
Rachmat menuturkan dengan diselesaikan pengembangan infrastruktur gas itu, maka dari sisi infrastruktur dan pasokan PGN sudah siap untuk mengalirkan gas ke pelanggan-pelanggan industri di kawasan tersebut.
“Secara fisik, infrastruktur gas untuk KITIC dan GIIC Deltamas sudah selesai pada Januari, proses penyelesaiannya lebih cepat dari target. Kalau target awalnya, minggu ketiga Februari. Kualitas input gas yang mengalir sudah sesuai dengan standar PGN dan bersumber dari gas SSWJ,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (2/2/2021).
Lebih lanjut, Rachmat mengungkapkan industri yang akan menyerap gas PGN, saat ini masih menunggu kesiapan calon pelanggan dan terus dikoordinasikan.
Potensi calon pelanggan berada di GIIC Deltamas sebanyak 6 industri dengan penyerapan gas bumi nantinya sekitar 0,08 BBtud dan diharapkan dapat segera meningkatkan untuk pemanfaatan gas bumi yang lebih optimal. Adapun jaringan pipa distribusi yang telah terpasang sepanjang 1,7 km.
Baca Juga
KITIC dan Kawasan Industri GIIC Deltamas termasuk di wilayah pengelolaan gas bumi PGN area Bekasi yang kini telah melayani lebih dari 240 pelanggan industri dan komersial.
Pengembangan infrastruktur gas bumi di KITIC dan GIIC Deltamas diharapkan dapat meningkatkan penyerapan gas bumi oleh calon pelanggan potensial di kawasan industri tersebut dan menumbuhkan pasar serta pelanggan baru PGN di area Bekasi.
“Kami optimistis dengan strategi pengembangan yang tepat, pengembangan jaringan pipa ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap keuangan perseroan serta dapat mendukung pengembangan produk pada kelompok pelanggan sektor komersial industri,” kata Rachmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
